Scientific information on coral reef habitat changes of Morotai island is very limited to none. This study aimed to detect the change of coral reef habitats between 1996 and 2013, using -14.1%, -14.9%, and -16.6%, respectively. In 2002-2013, mixed-habitat, sand
ABSTRAKInformasi ilmiah terkait perubahan habitat terumbu karang di pulau Morotai sangat terbatas bahkan belum ada sampai saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi perubahan habitat terumbu karang dalam kurun waktu 17 tahun (1996-2013) menggunakan seri citra Landsat yang diintegrasikan dengan data pengamatan lapangan tahun 2012. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan terumbu karang pulau Morotai Propinsi Maluku Utara menggunakan data Landsat 5TM (1996), Landsat 7ETM+ (2002) dan Landsat 8 OLI (2013). Analisis deteksi perubahan menggunakan teknik klasifikasi terbimbing dan normalisasi band transformasi depth invariant index (DII) untuk lima kelas habitat yaitu kelas campuran, karang hidup, lamun, pasir, dan pecahan karang. Deteksi perubahan dideskripsikan berdasarkan perubahan habitat antar waktu maupun perubahan luas habitat antara tahun 1996-2002 dan 2002-2013. Analisis deteksi perubahan menunjukan bahwa dalam kurun waktu 1996-2002 luas kelas campuran dan pecahan karang meningkat sebesar 11,3% dan 32,5%, luas kelas pasir, lamun, dan karang hidup berkurang masing-masing sebesar -14,1%, -14,9% dan -16,6%. Sedangkan tahun 2002-2013, luas kelas campuran, pasir, dan lamun meningkat masing-masing sebesar 1,1%, 13,3% dan 24,7%, luas kelas pecahan karang dan karang hidup berkurang sebesar -22,7% dan -27,0%. Dalam kurun waktu 17 tahun, kematian terumbu karang sekitar 43,6%. Hal ini mungkin disebabkan peningkatan suhu air laut dan meningkatnya intensitas kegiatan manusia.