2016
DOI: 10.17265/1934-7359/2016.11.003
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Spatial Probabilistic Model of Block Failure Capacity of Piles in Clay

Abstract: A probability based model of block failure capacity of pile foundation in clay soil under axial load is developed. The model was based on the first order second moment method. Instead of using point variability, the soil inherent variability is modelled as random field model. Based on this model, a reliability based factor of safety for designing pile group foundation, taking into account bock failure mechanism, is proposed. Furthermore, using simplified lognormal model, the relationship between the factor of … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2018
2018
2019
2019

Publication Types

Select...
1
1

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Suasana semacam inilah yang memberikan iklim yang kondusif bagi lahirnya masyarakat belajar (learning society). 13 Sementara itu Winarno mengatakan bahwa dulu pemerintah hanya meminta partisipasi masyarakat terhadap pendidikan, tetapi tidak pernah mengatakan kepada masyarakat bahwa ini pendidikan kalian. Tidak heran jika kemudian masyarakat kurang peduli terhadap bidang pendidikan.…”
Section: Peran Strategis Mahasiswa Dalam Pengabdian Masyarakatunclassified
“…Suasana semacam inilah yang memberikan iklim yang kondusif bagi lahirnya masyarakat belajar (learning society). 13 Sementara itu Winarno mengatakan bahwa dulu pemerintah hanya meminta partisipasi masyarakat terhadap pendidikan, tetapi tidak pernah mengatakan kepada masyarakat bahwa ini pendidikan kalian. Tidak heran jika kemudian masyarakat kurang peduli terhadap bidang pendidikan.…”
Section: Peran Strategis Mahasiswa Dalam Pengabdian Masyarakatunclassified
“…Dengan kata lain, pengajaran hadap masalah sebenarnya mengisyaratkan bahwa dunia pendidikan seharusnya mampu membebaskan seluruh komponen pendidikan baik peserta didik, guru, kurikulum maupun lembaga pendidikannya. Hanya saja, pengajaran hadap masalah lebih memfokuskan bagaimana seorang guru membangun demokratisasi di dalam kelas, harus mampu menciptakan suasuana dialogis serta guru harus mampu menjadi seniman 129 Adapun implementasi oprasional pengajaran hadap masalah 130 lebih mengarah pada sistem pembelajaran, yaitu:Pertama, dengan mengubah paradigma teaching (mengajar) menjadi learning (belajar). Di mana proses pendidikan yang dianut selama ini diubah dan menjadikan suasananya menjadi proses belajar bersama antara guru dan anak didik.…”
Section: G Model Pengajaran Hadap Masalahunclassified