Banyak kejadian lereng longsor pada saat hujan lebat atau sesaat setelah hujan reda. Hal ini dikarenakan air hujan berinfiltrasi ke dalam tanah, sehingga tanah menjadi jenuh, tekanan air pori di dalam tanah meningkat dan terjadinya tekanan air lateral pada retakan. Sehingga kekuatan tanah berkurang, dan akibatnya terjadi peristiwa longsor. Salah satu penyebab air hujan cepat berinfiltrasi ke dalam tanah adalah adanya retakan (crack) pada permukaan tanah, baik pada permukaan tanah datar maupun pada bagian yang miring dari suatu lereng tanah. Retakan dapat terjadi karena sifat kembang susut tanah, kegiatan pembangunan oleh manusia, penurunan tanah tidak seragam dan masih banyak penyebab lainnya. Pada penelitian ini, lereng dimodelkan dengan retakan pada puncak lereng dengan jarak 5 m dan variasi kedalaman 5 m dan 10 m. Lereng juga dipengaruhi hujan dengan variasi intensitas sebesar 0,2 mm/jam pada intensitas yang sering terjadi; 4,2 mm/jam pada intensitas rata-rata dan 33,3 mm/jam pada intensitas maksimum dengan durasi hujan 1,2,3 dan 4 hari. Hasil analisis menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas hujan, semakin lama durasi hujan dan semakin dalam retakan, maka perubahan muka air tanah, tekanan air pori dan tekanan lateral air di retakan semakin besar, mengakibatkan semakin menurunnya angka faktor keamanan dari lereng.