2020
DOI: 10.31932/jpk.v5i1.713
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Startegi Membentengi Kalangan Pelajar Terhadap Paham Radikalisme Dan Intoleransi Di SMPN 01 Seberuang Kabupaten Kapuas Hulu

Abstract: Abstrak Banyak sekali aksi yang mengancam semangat kebangsaan, salah satunya aksi terorisme yang masih mejadi  momok yang menakutkan  bagi perdamian di Indonesia. Peristiwa bom Surabaya yang terjadi baru-baru ini menimbulkan sebuah fenomena baru dalam kajian terorisme. Fenomena baru itu adalah keterlibatan satu keluarga termasuk anak-anak dalam aksi terorisme dengan melakukan aksi bom bunuh diri. Anak-anak yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri tersebut merupakan siswa berusia sekitar 8-18 tahun, yaitu usia s… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Beberapa literatur yang mengkaji tentang program deradikalisasi di lingkungan pemuda cenderung pada tiga hal. Pertama melalui proses pembelajaran di kelas maupun diluar kelas dengan mengintegrasikan nilai-nilai anti-radikalisme dalam pelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi (Amiruddin and Sholihah 2019); (Susanti, Fusnika, and Suryameng 2020), kedua menjadikan pondok pesantren yang berbasis pendidikan salaf sebagai tameng untuk menghadapi paham radikal (Ilmi and Ardiansyah 2020), ketiga pencegahan melalui upaya preventif di media sosial dengan membentuk suatu komunitas lalu dilakukan pembinaan agar tidak terpapar radikalisme (Lubis and Siregar 2020); (Puspita et al 2020). Ketiga kecenderungan tersebut masih memfokuskan kepada upaya pencegahan yang dilakukan melalui pendidikan formal dan media sosial, namun saat ini belum ada yang mengkaji tentang bagaimana program deradikalisasi di lingkungan organisasi pemuda muslim Indonesia di selenggarakan.…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Beberapa literatur yang mengkaji tentang program deradikalisasi di lingkungan pemuda cenderung pada tiga hal. Pertama melalui proses pembelajaran di kelas maupun diluar kelas dengan mengintegrasikan nilai-nilai anti-radikalisme dalam pelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi (Amiruddin and Sholihah 2019); (Susanti, Fusnika, and Suryameng 2020), kedua menjadikan pondok pesantren yang berbasis pendidikan salaf sebagai tameng untuk menghadapi paham radikal (Ilmi and Ardiansyah 2020), ketiga pencegahan melalui upaya preventif di media sosial dengan membentuk suatu komunitas lalu dilakukan pembinaan agar tidak terpapar radikalisme (Lubis and Siregar 2020); (Puspita et al 2020). Ketiga kecenderungan tersebut masih memfokuskan kepada upaya pencegahan yang dilakukan melalui pendidikan formal dan media sosial, namun saat ini belum ada yang mengkaji tentang bagaimana program deradikalisasi di lingkungan organisasi pemuda muslim Indonesia di selenggarakan.…”
Section: A Pendahuluanunclassified