“…Hal ini, memberikan peluang bagi ilmu bimbingan dan konseling untuk berubah menjadi lebih baik. Pasalnya, di Indonesia banyak terdapat masalah bimbingan dan konsultasi seputar pekerjaan administrasi, seperti pemeriksaan absensi siswa, pencatatan nilai siswa untuk pelanggaran, dan pemberian sanksi keterlambatan (Kumara & Lutfiyani, 2017). Oleh karena itu, adaptasi model ini memberikan peluang kepada konselor untuk mendemonstrasikan kemampuan kerjanya, sehingga pekerjaan bimbingan dan konseling dapat dikenal dimasyarakat (Hidayat et al, 2019) Terdapat empat komponen dalam model bimbingan konseling komprehensif yang meliputi, landasan berpikir (foundation), sistem layanan (delivery system), sistem manajemen (management system), dan akuntabilitas (accountability) (Hidayat et al, 2019).…”