2023
DOI: 10.31537/jecie.v6i2.1226
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Strategi Implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di PAUD

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi proyek penguatan profil pelajar Pancasila di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari studi literatur yang relevan. Penerapan proyek ini berperan dalam membentuk karakter positif pada anak-anak. Mereka belajar untuk menghormati perbedaan, saling bekerja sama, dan menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab. Hal ini dapat membantu mengembangkan keprib… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Implementasi proyek penguatan profil pelajar Pancasila ini menggunakan alokasi waktu kegiatan di lingkungan PAUD. (Hidayanto et al, 2023) Profil Pelajar Pancasila dalam konteks pendidikan di Indonesia telah diuraikan menjadi enam dimensi yang meliputi: (1) memiliki iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berperilaku mulia; (2) memiliki kemampuan mandiri; (3) mampu bekerja sama dan memiliki semangat gotong-royong; (4) menghargai keberagaman secara global; (5) memiliki kemampuan berpikir kritis; dan (6) memiliki kreativitas. Profil Pelajar Pancasila ini menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat, terutama guru dan siswa, dalam melaksanakan proses pembelajaran.…”
Section: Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasilaunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Implementasi proyek penguatan profil pelajar Pancasila ini menggunakan alokasi waktu kegiatan di lingkungan PAUD. (Hidayanto et al, 2023) Profil Pelajar Pancasila dalam konteks pendidikan di Indonesia telah diuraikan menjadi enam dimensi yang meliputi: (1) memiliki iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berperilaku mulia; (2) memiliki kemampuan mandiri; (3) mampu bekerja sama dan memiliki semangat gotong-royong; (4) menghargai keberagaman secara global; (5) memiliki kemampuan berpikir kritis; dan (6) memiliki kreativitas. Profil Pelajar Pancasila ini menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat, terutama guru dan siswa, dalam melaksanakan proses pembelajaran.…”
Section: Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasilaunclassified
“…Alokasi waktu di PAUD usia 3-4 tahun paling sedikit 360 (tiga ratus enam puluh) menit per minggu. (Hidayanto et al, 2023). Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat tentang implementasi dan penguatan Kurikulum Merdeka adalah agar guru PAUD mampu memahami kurikulum merdeka dalam penyusunan modul ajar intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar pancasila (P5), dan membantu dalam pengembangan materi pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka dan relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat.…”
Section: Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasilaunclassified
“…Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan program unggulan dalam Kurikulum Merdeka, hal ini memberikan kesempatan pembelajaran berbasis proyek bagi peserta didik untuk bertanya, merencanakan penyelidikan, berkolaborasi dengan teman sebaya, memanfaatkan media, dan berbagi temuan mereka (Hsin & Wu, 2023). Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk meningkatkan usaha pencapaian profil pelajar Pancasila kepada peserta didik melalui kegiatan proyek nonformal interaktif yang memberikan kesempatan belajar langsung di luar kelas (Hidayanto et al, 2023). Hal ini sejalan dengan pandangan Ki Hajar Dewantara, peserta didik perlu belajar di luar kelas untuk membantunya memahami ilmu, namun gagasan tersebut belum maksimal (Farida et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pembelajaran inovatif dengan berbasis budaya lokal di PAUD bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memperkaya pengalaman anak dengan nilai-nilai dan tradisi lokal (Fitria et al, 2021). Dalam pendekatan ini, pembelajaran dirancang agar sesuai dengan konteks budaya di mana anak berada, menciptakan keterkaitan yang lebih dalam antara materi pembelajaran dengan realitas sehari-hari mereka (Hidayanto et al, 2023). Hal ini memberikan peluang bagi anak untuk mengidentifikasi diri mereka dalam pembelajaan, meningkatkan rasa kepemilikan, dan memperkaya pemahaman mereka tentang budaya lokal sebagai langkah untuk mempertahankan keberadaan nilai-nilai lokal di tengah pengaruh besar globalisasi (Shufa, 2018).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified