Strategi Pemasaran Pada Pelatihan Public Speaking Quecard Sukabumi

Abstract

QueCard adalah nama lembaga pelatihan yang fokus kepada pengembangan soft skill terutama dalam bidang komunikasi di Sukabumi. Tujuan didirikannya lembaga ini adalah untuk memberikan pilihan dan kemudahan bagi peserta dalam mengembangkan komunikasinya. Kelas Public Speaking adalah kelas yang ditujukan kepada mahasiswa atau pekerja yang memerlukan pelatihan komunikasi untuk menunjang kebutuhan pekerjaan ataupun kepentingan pribadinya. Peneliti dilakukan dengan pendekatan secara langsung kepada informan untuk mengamati perilaku, pendapat, sikap serta tanggapan informan terkait dengan subjek penelitian. Penelitian menggunakan parameter tunggal yang menjadi parameter studi yaitu STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning). Bauran pemasarannya berdasarkan yang dikemukakan oleh Kotler untuk pemasaran jasa yaitu: Product, Place, Price, Promotion, Process, Physical Evidence, dan People. Pada penelitian ini, metode kualitatif diambil sebagai metode yang akan digunakan peneliti dalam merumuskan skema penelitian lebih lanjut. Berdasarkan analisis lingkungan internal pemasaran QueCard Public Speaking yang diformulasikan pada matrik IFAS, pemasaran QueCard Public Speaking masih memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan kelemahan. Hasil matrik tersebut menghasilkan hasil pembobotan QueCard Public Speaking yang mempunyai skor 2,05 untuk kekuatan pemasaran dan 0,85 untuk hasil pembobotan kelemahan pemasaran QueCard Public Speaking. Hasil 2,90 yaitu hasil pembobotan kekuatan ditambah dengan kelemahan.

Marketing Strategy Analysis using SOAR and QSPM Methods in PT Cicil Solusi Mitra Teknologi

“…By showcasing or touting the new advantages of an existing product to the current market, a defence approach can show how to identify new applications for the product in question (customers). Goals can include keeping customers loyal to the company's brands and products and inspiring current clients to continue recommending more and more products for various uses (Nasib, 2019).…”

Sistem Informasi Akuntansi Retur Penjualan Berbasis Web Di Butik Home Fashion Sukabumi.

“…Tentu saja jika hal ini terus berjalan, maka pihak toko tidak akan menyadari seberapa besar kerugian yang di dapatkan dari adanya retur penjualan tersebut dan menyebabkan kegagalan pada Butik Home Fashion, karena menurut (Wijaya, 2016) tolak ukur keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan dilihat berdasarkan tingkatan laba ruginya. Selain itu, hal ini dapat berakibat kepada rendahnya kepercayaan masyarakat dalam memilih layanan produk, karena pelayanan produk adalah indikator penting dalam keberlansungan usaha (Prayudi, 2018).…”

Penggunaan Matriks SWOT dan Metode QSPM pada Strategi Pemasaran Jasa Wedding Organizer: Studi Kasus pada UMKM Gosimplywedding Sukabumi

“…Berdasarkan pendapat tersebut, pemasaran merupakan suatu seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran, menganalisis pasar sasar-an, merencanakan segmentasi, melaksanakan organisasi, dan mengendalikan program yang telah dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan atas pangsa pasar tertentu dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi. Pemasaran juga diartikan sebagai kegiatan yang difokuskan pada penerapan pada kondisi-kondisi internal, seperti produk, harga, promosi, tempat, dan saluran distribusi untuk mencapai hasil yang efektif (Prayudi, 2018). Pengertian tersebut mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisis yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian mencakup barang, jasa, dan gagasan yang tergantung pada proses pertukaran dengan tujuan untuk menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak terkait (Prayudi, 2018).…”

“…Pemasaran juga diartikan sebagai kegiatan yang difokuskan pada penerapan pada kondisi-kondisi internal, seperti produk, harga, promosi, tempat, dan saluran distribusi untuk mencapai hasil yang efektif (Prayudi, 2018). Pengertian tersebut mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisis yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian mencakup barang, jasa, dan gagasan yang tergantung pada proses pertukaran dengan tujuan untuk menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak terkait (Prayudi, 2018).…”