<em>Wedding Organizer (WO) is one of the service business sector to prepare wedding events. Since its establishment in 2015, a Small and Medium Enterprise (SME) namely Gosimplywedding (Gosimply) has not formulated a marketing strategy in line with the condition of the company. This research objective is to measure internal and external company environment scores in determining the position of Gosimply as a business unit of SME to formulate its business strategies. This analysis uses the SWOT </em>(<em>Strength</em>, <em>Weakness</em>, <em>Threat</em>, <em>Opportunity</em>) <em>m</em><em>atrix mapping and QSPM </em>(<em>Quatitative Strategic Planning Matrix</em>) <em>analysis </em><em>to find out the results of the calculation in the company environment in order to know what are the strengths, weaknesses, opportunities, and threats faced by the company. In 2019, the QSPM method becomes the most choice to measure the extent of the internal and external strengths of Gosimply to formulate its marketing strategies. The results of this research showed that the final weighting score in internal analysis are the strength in its organizational flows and the weakness is the character of its human resources. The weighting in external aspect as the company’s opportunity is the demographic of the people who need its product, while the most company threat is the number of competitors and STP (Segmenting, Targeting, and Positioning) of the product. The integration of the internal and external aspects of the company environment into the SWOT Matrix results the strategy of growth in the concentration of horizontal integration.</em>

Perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat pesat, sehingga telah mendorong kemajuan di berbagai bidang. Adapun handphone merupakan peralatan yang di ciptakan untuk mempermudah komunikasi. Saat ini handphone tidak hanya beredar di kalangan dewasa saja tetapi anak kecil pun sudah menggunakan handphone untuk berkomunikasi dengan oranglain. Sehingga penjualan handphone semakin pesat dan cepat. Pada saat ini sistem penjualan handphone pada counter Aby Manyu Cell masih dilakukan secara manual, mulai dari pencatatan customer yang membeli handphone, sampai penyimpanan data-data lainnya yang berhubungan dengan proses penjualan hingga sampai pembuatan laporan, sehingga memungkinkan pada saat proses berlangsung terjadi kesalahan dalam pencatatan, kurang akuratnya laporan yang dibuat dan keterlambatan dalam pencarian data-data yang diperlukan. Sistem yang terkomputerisasi lebih baik dari sistem yang manual agar lebih efektif dan efisien serta sistem penjualan yang lebih kondusif di bandingkan dengan sistem yang lebih terdahulu. Selain itu, dikarenakan harga yang terjangkau, Aby Manyu Cell terkadang mengalami kehabisan stok, sehingga beberapa konsumen tidak dapat membeli barang yang diinginkan pada Aby Manyu Cell. Perancangan penjualan handphone menggunakan metode K-Neirest Neighbor ini merupakan solusi terbaik untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada pada counter ini, sehingga dengan sistem yang terkomputerisasi dapat tercapai suatu kegiatan yang efektif dan efisien dalam menunjang aktifitas pada counter ini.

The new model of business selling dried flower in Sukabumi has become an interesting research object to test its marketing variables. In this study, the variables used to determine the extent to which the Brand Awareness variable is formed from the Advertising variable, the direct marketing variable and the Event & Experience variable, impacted on purchasing decisions. The method used is descriptive quantitative. The model was analyzed by structural equation modeling (Structural Equation Modeling) based on components or variants (component bases) which is popular with Partial Least Square (PLS). The results show that the three variables tested significantly affect Brand Awareness, namely the Total Effect value of 0.028 for Advertising, 0.096 for Direct Marketing, and 0.0558 for Event & Experience. The conclusion in this study describes the variables that strongly support the creation of Brand Awareness in a product between Advertising, Direct Marketing and Ecent & Experience; a strengthened Event & Experience has a significant influence

QueCard adalah nama lembaga pelatihan yang fokus kepada pengembangan soft skill terutama dalam bidang komunikasi di Sukabumi. Tujuan didirikannya lembaga ini adalah untuk memberikan pilihan dan kemudahan bagi peserta dalam mengembangkan komunikasinya. Kelas Public Speaking adalah kelas yang ditujukan kepada mahasiswa atau pekerja yang memerlukan pelatihan komunikasi untuk menunjang kebutuhan pekerjaan ataupun kepentingan pribadinya. Peneliti dilakukan dengan pendekatan secara langsung kepada informan untuk mengamati perilaku, pendapat, sikap serta tanggapan informan terkait dengan subjek penelitian. Penelitian menggunakan parameter tunggal yang menjadi parameter studi yaitu STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning). Bauran pemasarannya berdasarkan yang dikemukakan oleh Kotler untuk pemasaran jasa yaitu: Product, Place, Price, Promotion, Process, Physical Evidence, dan People. Pada penelitian ini, metode kualitatif diambil sebagai metode yang akan digunakan peneliti dalam merumuskan skema penelitian lebih lanjut. Berdasarkan analisis lingkungan internal pemasaran QueCard Public Speaking yang diformulasikan pada matrik IFAS, pemasaran QueCard Public Speaking masih memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan kelemahan. Hasil matrik tersebut menghasilkan hasil pembobotan QueCard Public Speaking yang mempunyai skor 2,05 untuk kekuatan pemasaran dan 0,85 untuk hasil pembobotan kelemahan pemasaran QueCard Public Speaking. Hasil 2,90 yaitu hasil pembobotan kekuatan ditambah dengan kelemahan.

Profitabilitas dalam pengelolaan modal kerja perusahaan merupakan hal yang sangat penting, karena bagaimanapun tujuan setiap kegiatan perusahaan adalah untuk memperoleh laba, dan salah satu cara untuk memperoleh kenaikan laba yang signifikan adalah dengan meningkatkan efisiensi penggunaan dana perusahaan melalui pengelolaan modal kerja. Akan tetapi laba yang tinggi belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien. Tujuan penelitian untuk mengetahui  implikasi efisiensi modal kerja terhadap tingkat profitabilitas pada PT. Agronesia Saripetojo Sukabumi dengan cara mengolah data sekunder berupa Laporan Keuangan perusahaan periode 2013 – 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah expose facto, uji statistik digunakan dengan melakukan pembuktian terhadap hipotesis. Hasil penelitian membuktikan efisiensi modal kerja berimplikasi signifikan terhadap profitabilitas. Profitability in managing company working capital is very important, because after all the purpose of each company's activities is to make a profit, and one way to obtain a significant increase in profits is to increase the efficiency of using company funds through working capital management. However, high profits are not yet a measure that the company has been able to work efficiently. The purpose of this study was to determine the implications of working capital efficiency on the level of profitability at PT. Agronesia Saripetojo Sukabumi by processing secondary data in the form of corporate financial statements for the period 2013-2017. The method used in this study is expose facto, statistical tests are used by proving hypotheses. The results of the study prove the efficiency of working capital has significant implications for profitability.