AbstrakTeater Skansa merupakan kegiatan ekstrakurikuler pilihan di SMKN 1 Bawang dalam bidang pengembangan minat dan bakat bidang seni dan budaya. Pembelajaran drama di Teater Skansa terangkum dalam kegiatan latihan rutin maupun latihan pementasan. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan metode pembelajaran dan penerapannya dalam pembelajaran drama di Teater Skansa, SMKN 1 Bawang, Banjarnegara. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumetasi yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Teknik validasi data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan metode. Triangulasi sumber dalam penelitian ini dengan cara mengecek sumber data dari pembina, pelatih, alumni dan peserta didik anggota Teater Skansa untuk mengetahui proses pembelajaran. Sedangkan triangulasi metode mengecek kebenaran data yang berasal dari metode observasi dan wawancara. Selanjutnya data diolah dengan reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teater Skansa menggunakan metode pembelajaran ceramah, demonstrasi, imitasi, latihan/drill, diskusi, presentasi, dan metode hybrid learning. Penggunaan metode tersebut sudah tepat karena proses pembelajaran dapat dilakukan dengan baik, selain itu peserta didik dapat menguasai materi dengan benar. AbstractSkansa Theater is an extracurricular activity of choice at SMKN 1 Bawang in developing interests and talents in the arts and culture. Drama learning at the Skansa Theater is summarized in routine practice activities and staging exercises. This research described the learning method and its application in learning drama at the Skansa Theater at SMKN 1 Bawang, Banjarnegara. The research data were obtained through observation, interviews, and documentation, then analyzed descriptively qualitatively. The data validation technique used is the source and method triangulation. Triangulation of sources in this research is done by checking the source of data from supervisors, trainers, alumni and students of Skansa Theater members to find out the learning process. In contrast, the triangulation method checks the truth of data derived from observation and interview methods. Furthermore, the data is processed by data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that Skansa Theater used lecturing, demonstration, imitation, practise/drill learning methods, discussions, presentations, and hybrid learning methods. This method is appropriate because the learning process can be carried out correctly. In addition, students can master the material correctly.