Kurikulum baru kadangkala menghadirkan problematik diawal implementasinya. Problematik berkenaan dengan kesesuaian pemahaman adanya perubahan kurikulum antara pengembang kurikulum dan pengguna kurikulum. Kemudian munculnya isu degradasi moral pelajar juga masih menjadi perhatian dunia pendidikan bangsa ini. Oleh karena itu diperlukan implementasi kurikulum berorientasi pembentukan karakter profil pelajar Pancasila seperti yang dilakukan oleh sekolah penggerak yang menerapkan Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, layanan pendidikan yang diberikan di sekolah dapat mencegah terjadinya defisiensi moral yang terjadi di kalangan pelajar dan dalam perannya dapat melahirkan peserta didik yang berkarakter. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi Kurikulum Merdeka berorientasi pembentukan karakter profil pelajar Pancasila di sekolah penggerak. Kualitatif deskriptif dipakai sebagai metode dalam penelitian ini. Data yang terkumpul didapatkan dari observasi, wawancara, dan dokumentasi akan dianalisis dengan teknik analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) enam dimensi dengan elemen dan subelemnnya merupakan manifestasi dari lima sila Pancasila; (2) implementasi Kurikulum Merdeka berorientasi pembentukan karakter profil pelajar Pancasila di sekolah penggerak dilakukan dalam empat tahapan, yaitu persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.