2016
DOI: 10.21831/jnp.v4i1.12615
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Strategi Pengembangan Community Based Tourism Sebagai Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Di Kulon Progo

Abstract: This article aims to describe the development of CBT in Kulon Progo and obstacles faced. The method used descriptive qualitative design with Research and Development (R and D) from Borg and Gall (1998). The technique of collecting data used interviews, observation, documentation and Focus Group Discussion (FGD). Data were analyzed using interactive analysis Miles and Huberman. The study found that some strategies may be taken in the development of CBT: to see, to do, to buy, to share, to empower and to sustain… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
8
0
6

Year Published

2018
2018
2020
2020

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(14 citation statements)
references
References 0 publications
0
8
0
6
Order By: Relevance
“…This study uses descriptive statistics to see the respondent's response to the six determinants of the success of CBT management. Primary data is obtained from the results of a survey of stakeholders in the management of CBT, which consists of: government, private sector, and community (Rahayu, Dewi, & Fitriana, 2016). The total number of respondents is 221 people.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…This study uses descriptive statistics to see the respondent's response to the six determinants of the success of CBT management. Primary data is obtained from the results of a survey of stakeholders in the management of CBT, which consists of: government, private sector, and community (Rahayu, Dewi, & Fitriana, 2016). The total number of respondents is 221 people.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…Pengembangan desa wisata berbasis partisipasi-mandatori di Desa Belimbing, Pupuan, Tabanan-Bali dilakukan dengan menggunakan model CBT diharapkan dapat menjadikan desa belimbing menjadi desa yang tepat guna, serta dapat membantu dalam meningkatkan pendapatan desa serta masyarakat. CBT merupakan industri pariwisata yang menekankan konsep di mana masyarakat diberlakukan sebagai agen yang mampu mengelola dan mengembangkan objek wisata tersebut sehingga memberikan kesempatan atau access dalam manajemen dan pembangunan pariwisata yang berujung pada pemberdayaan politis melalui kehidupan yang lebih demokratis serta dalam hal pembagian defiden (Rahayu et al, 2016;Simanjuntak & Sariffuddin, 2017). Ada tiga kriteria yang digariskan CBT: (1) masyarakat dilibatkan untuk mengontrol, mengatur, serta membangun wisata tersebut; (2) masyarakat yang tidak terlibat langsung dalam industri tersebut juga mendapatkan keuntungan; dan (3) adanya pemberdayaan secara politis dan demokratisasi serta pembagian keuntungan kepada komunitas yang kurang beruntung di desa tersebut.…”
Section: Gambar 2 Regulasi Mandatoriunclassified
“…Hal ini juga mampu menumbuhkan adanya sikap memiliki dan rasa tanggung jawab masyarakat dalam proses pembangunan kepariwisataan (Wihasta & Prakoso, 2012). Dalam CBT, komunitas merupakan aktor utama dalam proses pembangunan pariwisata, dengan tujuan utama untuk peningkatan standar kehidupan masyarakat (Rahayu, Dewi, & Fitriana, 2016). Adanya keikutsertaan masyarakat untuk secara bersama-sama membangun dan mengelola wisata ini disebut pengembangan desa wisata dengan konsep community based tourism (Rahman & Idajati, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Mereka beranggapan bahwa pengembangan pariwisata di daerahnya diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi pendapatan keluarganya. Sinclair (1998) menyebutkan bahwa pariwisata mampu memberikan manfaat dalam bentuk penguatan ekonomi lokal, yang antara lain berupa devisa, pendapatan tambahan kepada masyarakat, serta peluang pekerjaan yang dapat ditangkap oleh masyarakat (Rahayu et al, 2016). Partisipasi masyarakat dalam suatu implementasi program dapat ditinjau melalui bentuknya, yaitu bagaimana bentuk keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan pembangunan khususnya dalam pengembangan kegiatan wisata di daerahnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified