Semi refine carrageenan (SRC) is generally produced by cooking dried Kappaphycus alvarezii into hot alkali solution at temperature of 80ºC for 2 hours. However, the temperature fluctuation during the production process affects to the increase of production cost and the reduction of the yield as well as the decrease of SRC quality. The improvement of this process can be achieved by soaking immediately fresh K. alvarezii into cold alkali solution, called cold alkali technique. In order to obtain its optimum condition, modification of SRC production process using cold alkali technique had been conducted. Fresh K. alvarezii was soaked in 8% KOH at room temperature for 10, 20, 30, 40, and 50 days. The alkalinized K. alvarezii was then washed with fresh water until pH reached to 7 -8, chopped to the size of 3 -5 mm and then dried under sun light. The SRC being produced was then evaluated for its quality. The result showed that the quality of SRC from fresh seaweed K. alvarezii was affected by soaking time. The highest quality of SRC was obtained by soaking K. alvarezii with 8% KOH solution for 50 days. This was indicated by the ester sulphate content of 6.74 %, water gel strength of 746 g/cm 2 , and moisture content of 11.73 %.Keywords: Cold alkali processing, Kappaphycus alvarezii, KOH solution, ester sulphate, modified technique ABSTRAK Umumnya Semi Refined Carrageenan (SRC) diperoleh dengan cara memasak Kappaphycus alvarezii yang sudah dikeringkan ke dalam larutan alkali panas pada suhu 80 o C selama 2 jam. Adanya fluktuasi suhu selama proses berlangsung berakibat pada peningkatan biaya produksi dan penurunan rendemen serta mutu produk SRC. Perbaikan proses dapat dilakukan dengan sesegera mungkin merendam K. alvarezii yang baru dipanen ke dalam larutan alkali dingin, yang dikenal dengan teknik alkali dingin. Untuk mengetahui kondisi optimumnya, maka modifikasi proses produksi menggunakan teknik alkali dingin ini telah dilakukan. Rumput laut K. alvarezii segar direndam dalam 8% larutan KOH selama 10, 20, 30, 40, dan 50 hari pada suhu ruang. Kappaphycus alvarezii yang telah mendapatkan perlakuan alkali tersebut kemudian dicuci dengan air tawar hingga kisaran nilai pH 7 -8, dipotong-potong hingga berukuran 3 -5 mm dan dikeringkan menggunakan sinar matahari. SRC yang didapatkan kemudian dievaluasi kualitasnya. Hasil penelitian menunj ukkan bahwa kualitas SRC dipengaruhi oleh waktu perendaman. Hasil terbaik diperoleh dari perlakuan perendaman K. alvarezii dalam 80% larutan KOH selama 50 hari. Hal ini ditunjukkan oleh kandungan ester sulfat SRC yang mencapai 6,74%, kekuatan gel tanpa penambahan KCl 746 g/cm 2 , dan kadar air 11,73%.