2019
DOI: 10.33086/cej.v1i2.1314
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Studi Deskriptif Penyebab Bullying di Sekolah Dasar: Refleksi Implementasi Modulab sebagai Model Sekolah Ramah Anak

Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab bullying di Sekolah Dasar. Bisa jadi lingkungan  sekolah menjadi penyebab utama tumbuh suburnya kasus bullying. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket. Angket dalam penelitian bertujuan untuk mengungkap kondisi psikologis siswa di SDN III Kecamatan Wonokromo Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sekolah yang tidak kondusif menjadi pemicu bul… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Cara ini dianggap cara mensiasati upaya mengetahui kondisi anak karena sebagai anggota masyarakat, anak dianggap investasi keluarga, sebagai jaminan tempat bergantung di hari tua(Rohmah Ismiatun, 2014). Shaeffer(Shodiq, 2019) menjelaskan adanya beberapa indikator Sekolah Ramah Anak yaitu : (a)Aturan Sekolah Ramah Anak (SRA); (b) Terlaksananya kurikulum; (c) tingginya pemahaman guru dan pegawai tenaga kependidikan tentang hak-hak anak; (d) Adanya sarana-prasarana Sekolah Ramah Anak; (e) Adanya keterlibatan anak, (f) Adanya keterlibatan orang tua, lembaga masyarakat, dunia usaha, pemangku kepentingan lainnya dan alumni. Hasil yang diperoleh dengan terlaksananya aturan Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah terwujudnya kenyamanan dan kesenangan bagi peserta siswa di sekolah, berkurangnya kekerasan yang diterjadi pada siswa yang dilakukan oleh pendidik dan pegawai tenaga kependidikan, terbentuknya perilaku guru dan pegawai tenaga kependidikan yang berprespektif anak; membantu anak untuk berfikir dan bertindak benar untuk melakukan kewajibannya bukan takut sanksi atau hukuman, tetapi karna malu melanggar aturan bersama.…”
unclassified
“…Cara ini dianggap cara mensiasati upaya mengetahui kondisi anak karena sebagai anggota masyarakat, anak dianggap investasi keluarga, sebagai jaminan tempat bergantung di hari tua(Rohmah Ismiatun, 2014). Shaeffer(Shodiq, 2019) menjelaskan adanya beberapa indikator Sekolah Ramah Anak yaitu : (a)Aturan Sekolah Ramah Anak (SRA); (b) Terlaksananya kurikulum; (c) tingginya pemahaman guru dan pegawai tenaga kependidikan tentang hak-hak anak; (d) Adanya sarana-prasarana Sekolah Ramah Anak; (e) Adanya keterlibatan anak, (f) Adanya keterlibatan orang tua, lembaga masyarakat, dunia usaha, pemangku kepentingan lainnya dan alumni. Hasil yang diperoleh dengan terlaksananya aturan Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah terwujudnya kenyamanan dan kesenangan bagi peserta siswa di sekolah, berkurangnya kekerasan yang diterjadi pada siswa yang dilakukan oleh pendidik dan pegawai tenaga kependidikan, terbentuknya perilaku guru dan pegawai tenaga kependidikan yang berprespektif anak; membantu anak untuk berfikir dan bertindak benar untuk melakukan kewajibannya bukan takut sanksi atau hukuman, tetapi karna malu melanggar aturan bersama.…”
unclassified
“…Metode Rahmatan Lil Alamin (RLA) memberikan kenyamanan belajar melalui partisipasi siswa dengan tetap menjadikan guru sebagai keteladanan dan juga fasilititor proses pembelajaran. Hal ini didukung dengan teori yang disampaikan oleh M. Shodiq yang menyebutkan bahwa kondisi lingkungan sekolah yang tidak kondusif menjadi pemicu bullying di lingkungan sekolah[15]. Hal ini yang menjadikan tujuan penerapan metode RLA dengan mengkombinasikan beberapa kondisi dan media yang dimiliki SMPI Ketawang Gondanglegi Malang.…”
unclassified