Studi Farmakovigilans Obat Herbal Di Kota Banjarmasin Dengan Metode Naranjo

Abstract

Latar Belakang: Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia tahun 2018 mendapatkan data bahwa masyarakat Indonesia 30,4% mengkonsumsi jamu tradisional baik dalam bentuk ramuan jadi maupun ramuan buatan sendiri . Pemerintah Indonesia mendorong pemakaian herbal karena bahan baku obat jadi masih diperoleh dari luar negeri ( Dani Pratama, 2020).
 Tujuan penelitian ini untuk melihat kemungkinan adanya efek samping terhadap penggunaan obat herbal masyarakat kota Banjarmasin dengan metode Naranjo.
 Metode penelitian ini observasional deskriptif dengan rancangan cross secsional dengan pengambilan sampel Purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklsusi yang ditetapkan peneliti wilayah Kecamatan Banjarmasin Utara. Analisis data menggunakan Naranjo.
 Hasil penelitian dari data karakteristik umur yang dominan umur 31-50 tahun sebanyak 13 (42%), jenis kelamin mayoritas perempuan 22 (71%), status pekerjaan mayoritas wiraswasta 19 (61 %), status pendidikan mayoritas SMA 15 (48 %), status pendapatan mayoritas diatas dua juta 10 (32 %). Masyarakat mayoritas menggunakan obat herbal 27 (87 %), sumber informasi obat herbal dari keluarga 20 (65 %), obat herbal mayoritas dari toko obat tradisional 11 ( 35 %), mayoritas obat herbal diseduh 11 (35%). Dari analisis kausalitas menggunakan algoritma Naranjo diketahui bahwa pasien yang menggunakan obat herbal pada kejadian efek samping sebanyak 6 subyek dengan kategori possible.
 Simpulan: Kejadian efek samping penggunaan obat herbal dengan kategori Possible.
 
 Kata Kunci: obat herbal, Naranjo, Possible

Review Artikel: Studi Farmakovigilans terhadap Kejadian Advers Drug Reactions (ADRs)

“…Masyarakat juga dikelompokkan berdasarkan penggunaan obat herbal dan menghasilkan masyarakat yang menggunakan obat herbal dari toko obat tradisional dengan jenis obat herbal yang diseduh. Analisis naranjo yang dilakukan oleh literatur menghasilkan sebanyak 6 responden melaporkan adanya kejadian efek samping dan memiliki kategori possible yang artinya kejadian efek samping mungkin terjadi (Kurniawati & Yuwindry, 2021). Sebagian besar efek samping yang terjadi akibat adanya alergi yang timbul akibat penggunaan suatu produk, penggunaan dengan dosis yang lebih besar atau konsumsi yang berlebih.…”

Efektivitas Pengobatan Tanaman Herbal dan Terapi Tradisional untuk Penyakit Tulang dan Persendian

“…Terdapat 59,12% penduduk Indonesia pernah mengkonsumsi jamu dan 95,6% merasakan jamu berkhasiat meningkatkan kesehatan [6]. Peningkatan penggunaan obat herbal menyebabkan perlunya pemantauan keamanan terkait penggunaan obatobat herbal [7]. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengetahui efektivitas pengobatan tanaman herbal dan terapi tradisional untuk penyakit tulang dan persendian.…”

Analysis of the Factors that Influence the Family in the Use of Traditional Medicine as Self Medication in Ilir Timur II District

“…The increasing use of traditional medicine globally makes people have the assumption that traditional medicine is always safe and does not cause harm because it comes from plants 8 . However, research conducted by Kurniawati 9 , had a percentage of side effects associated with herbal medicines of 19% such as nausea and dizziness. Another study conducted by Mahdi 10 , found that 12% experienced unwanted drug reactions such as itching and chest palpitations.…”