“…Dukun bayi memiliki kelebihan-kelebihan yang sering kali tidak dimiliki oleh bidan, misalnya mengerjakan rumah tangga seperti memasak, mencuci pakaian, memijat, mengurut ibu hamil dan bersalin, sebagai warga setempat yang sudah "dianggap tokoh" dukun bayi lebih komunikatif, berwibawa, telaten, sabar dan biayanya relatif murah. Dari segi pendekatan kemanusiaan (human approach), dukun bayi bersedia merawat ibu hamil sebelum melahirkan sampai dengan 35 hari setelah melahirkan (Adila et al, 2020) Keuntungan lain ditolong oleh dukun bayi yaitu pasien bersalin di rumahnya sendiri dalam suasana yang sudah di kenal dengan biaya yang sangat murah. Pada umumnya upah yang diberikan kepada dukun bayi tergantung pada kemampuan melahirkan, di kota upah itu dapat lebih tinggi daripada di desa, dimana kemampuan orang lebih rendah, maka dukun rela diberikan apa saja, kadang-kadang hanya untuk membeli kapur sirih, kalau pasiennya tidak mampu sama sekali, dan membutuhkan pertolongan, maka dukun rela memberikan kainnya sendiri.…”