Bendungan Semantok yang berlokasi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur merupakan tipe bendungan urugan tanah. Bendungan Semantok dibangun dengan tujuan utama yaitu mengurangi dampak banjir yang terjadi di Kecamatan Rejoso dan mengatur aliran air berlebih pada musim hujan untuk mencegah terjadinya genangan. Selain fungsi tersebut, Bendungan Semantok juga memiliki potensi yang menyebabkan bencana besar apabila terjadi keruntuhan atau kegagalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi debit banjir perancangan maksimal yang mungkin terjadi pada Bendungan Semantok, mengetahui peta dan pola sebaran kedalaman genangan banjir akibat keruntuhan Bendungan Semantok dengan aplikasi HEC-RAS, dan mengetahui klasifikasi tingkat bahaya yang disebabkan keruntuhan Bendungan Semantok. Berdasarkan hasil analisis, debit banjir maksimum PMF dari metode HSS Nakayasu adalah sebesar 1197,756 m3/dt. Langkah selanjutnya adalah menjalankan simulasi keruntuhan bendungan menggunakan aplikasi HEC-RAS dengan skenario overtopping dan piping. Hasil simulasi keruntuhan tersebut didapatkan luas sebaran banjir terbesar pada kondisi overtopping qcc akibat keruntuhan Bendungan Semantok yaitu seluas 72,29 km2 dengan ketinggian banjir maksimum 13,54 m. Berdasarkan hasil analisis klasifikasi tingkat bahaya banjir akibat keruntuhan Bendungan Semantok diklasifikasikan zona bahaya tingkat tinggi.