2018
DOI: 10.24815/jarsp.v1i1.10347
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Studi Konservasi Bangunan Cagar Budaya Di Dalam Kawasan Rencana Pengembangan Pelabuhan Bebas Sabang

Abstract: Kota Sabang adalah salah satu kota tua di Indonesia, dibangun sekitar tahun 1880-an oleh pemerintah kolonial Belanda. Pemerintah Belanda membangun banyak fasilitas guna menunjang aktivitas pelabuhan bebas saat itu, fasilitas bangunan tersebut hari ini masih ada dan telah menjadi bangunan cagar budaya.. Sejak tahun 2000 kota Sabang telah ditetapkan kembali menjadi kawasan pelabuhan bebas dan perdagangan bebas, pengembangan pelabuhan ini tentu membutuhkan lahan dan fasilitas yang banyak, hal ini tentu akan berbe… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Menurut penelitian terdahulu menyatakan bahwa nilai sejarah membuat suatu benda menjadi penting antar satu sama lain, dan nilai sejarah menjadi salah satu alasan yang mendasari mengapa suatu bangunan harus dipertahankan. (Alamsyah, 2018), (Arahman, Afifuddin, & Yusuf, 2018), (Antonius, Achmad, Suryabrata, & Adi, 2014) Berdasarkan Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2010 Bab III kriteria bangunan bersejarah dalam pasal 5 menyebutkan bahwa: (Antonius et al, 2014), (Revianur, 2020), (Siregar, 2019) -Pedoman Intervensi Arsitektur Pedoman konservasi untuk bangunan ini antara lain adalah dengan mempertahankan tampak bangunan saat ini termasuk semua elemen arsitektur, seperti:pintu masuk utama,kanopi, jendela dan pilaster, jendela domer, talang air hujan yang ada, serta komponen lainnya.…”
Section: Gambar 1 Rumah Pengasingan Sukarno Berastagiunclassified
“…Menurut penelitian terdahulu menyatakan bahwa nilai sejarah membuat suatu benda menjadi penting antar satu sama lain, dan nilai sejarah menjadi salah satu alasan yang mendasari mengapa suatu bangunan harus dipertahankan. (Alamsyah, 2018), (Arahman, Afifuddin, & Yusuf, 2018), (Antonius, Achmad, Suryabrata, & Adi, 2014) Berdasarkan Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2010 Bab III kriteria bangunan bersejarah dalam pasal 5 menyebutkan bahwa: (Antonius et al, 2014), (Revianur, 2020), (Siregar, 2019) -Pedoman Intervensi Arsitektur Pedoman konservasi untuk bangunan ini antara lain adalah dengan mempertahankan tampak bangunan saat ini termasuk semua elemen arsitektur, seperti:pintu masuk utama,kanopi, jendela dan pilaster, jendela domer, talang air hujan yang ada, serta komponen lainnya.…”
Section: Gambar 1 Rumah Pengasingan Sukarno Berastagiunclassified
“…(Kartohardjono & Buwono, 2012) explains it is expected that the determination of the area of Sedau Terminal as the extension of Singkawang Port, West Kalimantan, can enhance the port activities because of the strategic role of port in the area development. The result of study in the Port of Sabang, Aceh, (Arahman et al, 2018) indicates that the main factor determining the selection of alternative location for the port development is the environmental condition. Whereas in the Port of Sibolga, North Sumatera, the long term development plan is prepared by zoning and layout through physical and operational separation between general cargo terminal, conventional container terminal, and passenger terminal (Ariyanto, 2017).…”
Section: Port Developmentmentioning
confidence: 99%
“…Bangunan hindia belanda memiliki berbagai masalah dalam pelestariannya, salah satunya adalah tingginya tingkat perubahan bangunan cagar budaya (Arahman et al, 2018). Karakter visual pada suatu bangunan dapat dilihat secara utuh ataupun melalui elemen-elemen arsitektur yang dimiliki.…”
Section: Analisis Tingkat Perubahan Bangunanunclassified