Listrik menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam suatu bangsa. Di Indonesia, konsumsi listrik setiap tahun meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data Kementrian ESDM, di tahun 2017, Indonesia mengalami kenaikan konsumsi listrik sebesar 1.012 kWh/kapita, naik 5,9 % dari tahun sebelumnya [1]. Kenaikan konsumsi listrik yang tidak diiringi dengan ketersedian sumber energi listrik akan menyebabkan krisis energi listrik. Sumber energi listrik umumnya berasal dari bahan bakar fosil seperti batubara, minyak bumi dan gas alam [2]. Sumber energi listrik dari bahan bakar fosil ini dikenal dengan sumber energi tak terbarukan, artinya apabila energi ini dipakai terus menerus, jumlahnya akan semakin berkurang dan bisa habis. Untuk mengatasi kelangkaan sumber energi fosil, sekarang mulai dikembangkan sumber energi terbarukan. Sumber energi terbarukan dapat berasal dari turbin angin, solar sel, panas bumi, tidal (ombak laut) dan biosel. Dewasa ini pemanfaatan biosel untuk sumber energi listrik adalah menggunakan MFC (Microbial Fuel Cell). MFC menghasilkan energi listrik melalui reaksi redoks dari suatu bahan bakar hidrogen. Salah satu cara untuk menghasilkan hidrogren yaitu dengan memanfaatkan proses fermentasi zat organik oleh mikroba [3]-[6]. Penelitian tentang MFC telah banyak dilakukan.