Hasil pemetaan oleh KPAKota Bukittinggi terdapat 67 titik hospot homoseksual dengan populasi kunci sebanyak 456 orang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis mendalam keterkaitan jumlah pasangan seksual dan pemakaian kondom pada komunitas homoseksual dengan kejadian HIV AIDS. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case control. Populasi kasus adalah semua homoseksual di Kota Bukittinggi tahun 2017 sebanyak 465 orang dan jumlah sampel kasus 19 orang (homoseksual dengan HIV +) dan sampel kontrol 19 orang (homoseksual HIV -). Teknik pengambilan sampel kasus dengan simple random sampling dan kontrol dengan purposive sampling (berdasarkan kelompok kasus). Data kuantitatif dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. Data kuantitatif dianalisis dengan uji chi-square (CI 95%) Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsistensi pemakaian kodom (OR = 16,200; CI 95%) merupakan faktor risiko penularan HIV AIDS pada komunitas homoseksual, dan secara statistik terdapat pemakaian kondom (p= 0,003) dengan penularan HIV AIDS pada komunitas homoseksual. Dapat disimpulkan bahwa responden yang tidak konsisten menggunakan kondom, 16,200 kali berisiko untuk tertular HIV dibandingkan dengan responden yang konsisten menggunakan. Diharapkan kepada pihak terkait dalam pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS untuk dapat membuat sebuah program pecegahan dan penanggulangan HIV AIDS pada komunitas homoseksual mengenai hubugan seks yang aman pada komunitas homoseksual. Diperlukan program spesifik tentang pencegahan penularan HIV AIDS khususnya pada komunitas homoseksual yang dapat dimotoring dan dievaluasi secara berkala.