Penelitian ini dilatarbelakangi karena masalah atas kekhawatiran guru untuk meminimalkan resiko bahaya online pada anak usia dini. Selain itu, peran orang tua yang masih belum maksimal dalam pendampingan belajar virtual anak dalam penggunaan internet yang bemakna. Tujuan penelitian untuk mengetahui sejauhmana kemampuan anak usia dini dalam beradaptasi dengan lingkungan pembelajaran berbasis literasi digital. Metodologi penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif, metode pengambilan data dengan observasi dan wawancara dengan pedoman pada tiga aspek penting pengukuran, yaitu: dukungan media sosial, kondisi jaringan atau akses, dan peningkatan hasil akademik selama anak belajar online. Subjek penelitian diambil secara random sampling, yaitu: empat orang tua siswa. Analisis data dilakukan dengan triangulasi sumber data untuk menggali kebenaran infromasi tertentu. Sedangkan desain penelitian berdasarkan pendekatan Miles dan Hubermen, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil menunjukkan bahwa literasi digital masih belum banyak di bahas dan penting untuk ditanamkan pada anak usia dini, memperkenalkan bagaimana transformasi lingkungan pembelajaran pada masa pandemic saat ini. Beralih dari lingkungan tatap muka di kelas menjadi lingkungan pembelajaran online. Melalui dukungan media sosial, guru dapat memvariasikan pembelajaran untuk menarik perhatian anak PAUD. Selain akses jaringan yang mempengaruhi, guru dan orang tua termasuk komponen penting agar anak terawasi sehingga tidak menyalahgunakan dalam pembelajaran online. Dukungan guru dan orang tua, serta akses dalam menunjang transformasi lingkungan pembelajaran berbasis literasi digital sebagai alternatif baru yang dapat pula meningkatkan hasil akademik siswa melalui lingkungan pembelajaran online.