Pembelajaran daring menjadi pilihan layanan pendidikan bagi anak usia dini pada masa pandemi. Tujuan PKM adalah untuk merancang, membuat dan mengimplementasikan video pembelajaran dalam pembelajaran daring. Metode pelaksanaan dilakukan dalam tiga tahapan awal, inti, dan akhir. Hasil menunjukkan bahwa anak memiliki minat yang tinggi terhadap kegiatan pembelajaran dan memiliki sikap ingin tahu terhadap materi yang disajikan.Tanggapan orangtua tentang penggunaan video adalah dari 20 orangtua terdapat 90% setuju dengan penggunaan video pembelajaran dan 10% tidak setuju. Tanggapan orangtua tentang konten dalam video pembelajaran adalah 60% merasa sangat puas, 40% menyatakan puas dan 0% tidak puas. Kesimpulan menyatakan bahwa pembelajaran daring dengan video pembelajaran menunjukkan meningkatnya kemampuan anak didik serta kepuasan orangtua siswa terhadap pelaksanaan dan penyajian konten dalam setiap video.
Studi penelitian ini dilatarbelakangi karena pada abad 21 di Indonesia sedang mengalami gawat darurat pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan model permainan yang relevan untuk anak usia dini berbasis barang bekas di sekitar lingkungan anak. Penelitian ini adalah rangkaian Riset dan Pengembangan (Research Development) melalui Model ADDIE: analyze (A), design (D), develop (D), implementation (I), evaluate (E). Objek penelitian ini dilaksanakan pada 5 lembaga satuan pendidikan PAUD yaitu 75 peserta didik. Teknik mengumpulkan data melalui teknik observasi, wawancara, dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan analisis kuantitatif sederhana. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari hasil uji efektifitas pada tabel gain berkategori sedang dan data telah diuji efektifitasnya berdistribusi tergolong normal dan uji t pretest dan posttest terjadi perubahan yang signifikan. Kesimpulan penelitian ini model permainan yang dikembangkan dapat meningkatkan kompetensi abad 21 pembelajaran PAUD.
Anak usia dini mengkonsumsi 1-2 jenis makanan dalam setiap porsi makan, 96 persen memilih makanan siap saji, 81.48 persen menyukai permen, coklat, gula-gula. Data tersebut menunjukkan rendahnya literasi gizi pada anak usia dini. Penelitian dilakukan untuk mengetahui berapa banyak anak usia dini yang terlibat dalam kegiatan penyajian makanan sebagai pengenalan literasi gizi. Metode survei digunakan dengan menyebar kuesioner pada 10 grup whatsapp para ibu yang memiliki anak usia 4-8 tahun di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Hasil penelitian Indikator membaca resep makanan sebesar 53,40 persen, indikator menulis resep makanan sebesar 83,10 persen, indikator menghitung jumlah bahan makanan sebesar 13,60 persen, berdiskusi tentang zat gizi dalam makanan sebesar 86,4 persen, indikator berdiskusi tentang resep kesukaan keluarga sebesar 74,6 persen, indikator membuat daftar belanja bahan makanan sebesar 53,4 perseb, indikator berbelanja bahan makanan sebesar 78,0 persen, indikator turut memasak sebesar 42,0 persen, indikator menyajikan makanan sebesar 57,6 persen. Anak usia dini dapat melakukan kegiatan penyajian makanan dengan bantuan Ibu sebagai bentuk pengenalan literasi gizi.
ABSTRAK : Usia dini merupakan masa yang tepat memberikan stimulus pengenalann membaca permulaan. Membaca permulaan pada masa ini disesuaikan dengan karakteristik anak usia dini dan masa perkembangan yang sedang dihadapinya. Kegiatan mendongeng merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan dan dirancang sesuai tahapan perkembangannya. Kegiatan mendongeng merupakan cara yang tepat untuk mengenalkan membaca permulaan yang menyenangkan dan penuh imajinasi. Penelitian dilakukan berdasarkan observasi awal di salah satu PAUD wilayah Kota Bekasi. Observasi awal tersebut menunjukkan bahwa dari 10 anak terdapat 5 orang anak masih dalam kemampuan belum berkembang, 3 orang anak berkembang sesuai harapan dan 1 orang berkembang sangat baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses peningkatan membaca permulaan yang dilakukan melalui kegiatan mendongeng pada anak usia dini dan untuk mengetahui hasil peningkatan kemampuan membaca permulaan melalui mendongeng. Manfaat penelitian adalah untuk memberikan gambaran bahwa peningkatan membaca permulaan dapat dilakukan orangtua dan guru melalui mendongeng. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Tindakan dengan model Tindakan Kemmis dan Taggar. Tahapan penelitian melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses tindakan dilakukan sebanyak dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Ketercapaian keberhasilan tindakan membaca permulaan dicapai pada siklus 2 dengan berkembang sangat baik sebanyak 80%. Kesimpulan penelitian adalah kegiatan mendongeng dapat meningkatkan membaca permulaan anak usia dini. Penelitian tentang membaca permulaan dapat dilakukan dengan metode lainnya seperti bermain peran, pengenalan simbol, penggunaan media pembelajaran. Kata Kunci : Membaca permulaan, mendongeng, anak usia dini.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.