2018
DOI: 10.1088/1742-6596/953/1/012020
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Symbolism of Three Political Powers in Arok-Dedes by Pramoedya Ananta Toer

Abstract: This research entitiled “Symbolism of three political powers in arok-dedes by Pramoedya Ananta Toer is aimed at finding the actor behind the act of taking over the reign. The three political powers fighting to take over the reign are military (Arok) collaborating with the dominating party Golongan Karya (Brahmana) to face the Old Order and the Indonesia Communist Party (Tunggul Ametung supported by King of Kediri). This research employs semiotic theory which results to the criticism to the Old and the New Orde… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2020
2020
2021
2021

Publication Types

Select...
1
1

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 4 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Merunut pada arena dalam praktik sosial, hendaknya dapat melahirkan sebuah konsep modal dalam strateginya (Adriaansz, Lattu and Pilakoannu, no date). Hal ini tentu berkaitan dengan keinginan memperebutkan sesuatu yang dibarengi dengan strategi-strategi guna mengamankan dan meningkatkan posisi yang diharapkan (Purwantini, Kusumayanti and Sudaryani, 2018). Apalagi persaingan dan kompetisi telah menjadi sesuatu yang lumrah terjadi di Banyuwangi sehingga meski sejak awal tidak disebut akan terjadi sebuah 'perlombaan' dalam rangka memilih penari, tentunya masing-masing agen yang mengikuti kegiatan ini mengerti bahwa tetap ada sesuatu yang dinilai guna meraih posisi yang diinginkan yang kemudian membuat mereka menyiapkan strategi yang berkaitan dengan modal atas kapasitas diri guna mencapai posisi tersebut.…”
Section: Arena Penari Gandrung Sewu DI Banyuwangiunclassified
“…Merunut pada arena dalam praktik sosial, hendaknya dapat melahirkan sebuah konsep modal dalam strateginya (Adriaansz, Lattu and Pilakoannu, no date). Hal ini tentu berkaitan dengan keinginan memperebutkan sesuatu yang dibarengi dengan strategi-strategi guna mengamankan dan meningkatkan posisi yang diharapkan (Purwantini, Kusumayanti and Sudaryani, 2018). Apalagi persaingan dan kompetisi telah menjadi sesuatu yang lumrah terjadi di Banyuwangi sehingga meski sejak awal tidak disebut akan terjadi sebuah 'perlombaan' dalam rangka memilih penari, tentunya masing-masing agen yang mengikuti kegiatan ini mengerti bahwa tetap ada sesuatu yang dinilai guna meraih posisi yang diinginkan yang kemudian membuat mereka menyiapkan strategi yang berkaitan dengan modal atas kapasitas diri guna mencapai posisi tersebut.…”
Section: Arena Penari Gandrung Sewu DI Banyuwangiunclassified
“…The three political powers achieve this highest status and preserve it by carrying out either legal or illegal ways. Frankly, they realize that the path they take in the perspective of law is incorrect [9]. The potential is always in the midst of society, especially people who are heterogeneous.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%