“…Penggunaan perekat impor pada produk komposit menjadi kendala tersendiri terhadap besarnya biaya produksi sehingga perlu ada upaya mengurangi kebergantungan penggunaan perekat impor (Santoso, Iskandar, & Jasni, 2014). Produk komposit yang dibuat menggunakan perekat berbasis fenol telah dipelajari seperti dalam perekatan kayu (Santoso & Abdurachman, 2016), perekatan kayu lapis (Mathur, Sharma, Shukla, & Soni, 2012;Santoso, 1999), perekatan produk laminasi bambu (Santoso, Sulastiningsih, Pari, & Jasni, 2016b), perekatan ply-bambu (Santoso, Hadi, & Malik, 2012), perekatan papan lamina campuran (Santoso, Pari, & Jasni, 2015), perekatan balok lamina (Lestari, Hadi, Hermawan, & Santoso, 2015), perekatan papan partikel (Lee, Kim, Kim, & Kim, 2013), dan perekatan papan serat (Roffael, Schneider, & Dix, 2015). Selain itu, penggunaan perekat tanin pada produk komposit kayu dan produk komposit bambu belum tentu menghasilkan keteguhan rekat yang sama dengan penggunaan perekat tanin pada pembuatan produk komposit rotan.…”