2015
DOI: 10.24260/al-hikmah.v10i1.550
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tasawuf Dan Modernitas (Mengikis Kesalahpahaman Masyarakat Awam Terhadap Tasawuf)

Abstract: Sampai sejauh ini, masih banyak orang yang salah dalam memahami tasawuf. Kesalahpahaman itu berakibat buruk bagi citra tasawuf di masyarakat. Artikel ini mencoba mengetengahkan tentang fakta bahwa tasawuf tidak seperti yang dipikirkan oleh sementara orang secara negatif. Tasawuf adalah dimensi esoterik dalam Islam. Ia lahir dari tiga pilar ke-Islam-an melalui sisi Ihsan. Bertasawuf, berarti berupaya mewujudkan al-Ihsan, “Beribadah kepada Allah seolah-olah melihat-Nya; ketika tidak bisa, maka yakin bahwa Allah … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Banyak orang yang memiliki pemahaman yang salah tentang tasawuf. Beberapa orang menganggap tasawuf sebagai sikap yang menentang dunia, kekayaan materi, komunitas sosial, dan sejenisnya (Gitosaroso, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Banyak orang yang memiliki pemahaman yang salah tentang tasawuf. Beberapa orang menganggap tasawuf sebagai sikap yang menentang dunia, kekayaan materi, komunitas sosial, dan sejenisnya (Gitosaroso, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Terlebih lagi tasawuf sebagai ancaman dalam gaya hidup. Pemahaman itu merupakan kekeliruan oleh orang awan yang salah mengartikan tasawuf sehingga berdampak pada kehidupan sehari-hari (Gitosaroso, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Fisik, bagi pemilik jiwa yang tenang, akan selalu memperhatikan keseha tan jasmani dengan cara memenuhi segala kebutuhan fisiologis dengan cara dan jalan yang halal. Ruh, seseorang yang memiliki jiwa yang suci selalu memenuhi kebutuhan spiritualnya dengan berpegang teguh pada ajaran Tauhid yakni dengan cara mendekat kan diri pada Sang Pencipta melalui ibadah dan amal sholeh, serta menjauhi segala per buatan yang dilarang olehNya (Gitosaroso, 2015). Gitosaroso (2015) kemudian me nyatakan bahwa terdapat indikator dalam mencapai tahap muthmainnah, antara lain memiliki kemantapan iman terhadap kebe naran Tauhid; memiliki keyakinan menda lam bahwa dunia hanya merupakan per singgahan sementara serta meyakini bahwa kehidupan yang sebenarnya adalah akhirat; memiliki ketenteraman jiwa karena selalu ingat kepada Allah.…”
Section: Gambar 1 Metode Holistikunclassified
“…Ruh, seseorang yang memiliki jiwa yang suci selalu memenuhi kebutuhan spiritualnya dengan berpegang teguh pada ajaran Tauhid yakni dengan cara mendekat kan diri pada Sang Pencipta melalui ibadah dan amal sholeh, serta menjauhi segala per buatan yang dilarang olehNya (Gitosaroso, 2015). Gitosaroso (2015) kemudian me nyatakan bahwa terdapat indikator dalam mencapai tahap muthmainnah, antara lain memiliki kemantapan iman terhadap kebe naran Tauhid; memiliki keyakinan menda lam bahwa dunia hanya merupakan per singgahan sementara serta meyakini bahwa kehidupan yang sebenarnya adalah akhirat; memiliki ketenteraman jiwa karena selalu ingat kepada Allah. Sementara itu, Haro maini (2018) menyatakan bahwa seseorang yang telah mencapai tahapan muthmainnah mempunyai ciriciri berpikiran terbuka, se lalu bersyukur, dapat dipercaya, dan penuh rasa kasih sayang.…”
Section: Gambar 1 Metode Holistikunclassified
See 1 more Smart Citation