2019
DOI: 10.24252/join.v4i2.10708
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Terapi Non Farmakologi Dalam Penanganan Diagnosis Nyeri Pada Fraktur :Systematic Review

Abstract: Penelitian ini merupakan penerapan terapi non farmakologik penanganan nyeri dari berbagai perbandingan. Desain Systematic review.

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
6
0
11

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 16 publications
(17 citation statements)
references
References 1 publication
0
6
0
11
Order By: Relevance
“…Menurut hasil penelitian Monika et al, (2021) bahwa ketidakteraturan pola makan,jam makan yang tidak teratur, jam pola makan yang tidak teratur karena responden sering telat makan satu hari 3 kali mengkaibatkan asam lambung yang diproduksi semakin banyak dan berlebihan sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung kemudian akan mudah terserang penyakit gastritis. Kebiasaan buruk mengenai pola makan yaitu cenderung memilih makanan cepat saji seperti mie instan, cemilan dan makanan yang mengandung pedas atau asam yang dapat meningkatkan risiko terjadinya GERD (Dyson, 2016) Salah satu teknik manajemen nyeri non farmakologi adalah dengan melakukan teknik relaksasi, yang merupakan tindakan eksternal yang mempengaruhi respon internal individu terhadap nyeri (Risnah et al, 2019). Manajemen nyeri non farmakologi merupakan strategi penyembuhan nyeri tanpa menggunakan obatobatan tetapi lebih kepada perilaku caring (Mayasari, 2016).…”
Section: B Pembahasanunclassified
“…Menurut hasil penelitian Monika et al, (2021) bahwa ketidakteraturan pola makan,jam makan yang tidak teratur, jam pola makan yang tidak teratur karena responden sering telat makan satu hari 3 kali mengkaibatkan asam lambung yang diproduksi semakin banyak dan berlebihan sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung kemudian akan mudah terserang penyakit gastritis. Kebiasaan buruk mengenai pola makan yaitu cenderung memilih makanan cepat saji seperti mie instan, cemilan dan makanan yang mengandung pedas atau asam yang dapat meningkatkan risiko terjadinya GERD (Dyson, 2016) Salah satu teknik manajemen nyeri non farmakologi adalah dengan melakukan teknik relaksasi, yang merupakan tindakan eksternal yang mempengaruhi respon internal individu terhadap nyeri (Risnah et al, 2019). Manajemen nyeri non farmakologi merupakan strategi penyembuhan nyeri tanpa menggunakan obatobatan tetapi lebih kepada perilaku caring (Mayasari, 2016).…”
Section: B Pembahasanunclassified
“…Tindakan yang sudah diberikan sangat berpengaruh menurunkan skala nyeri pada pasien dan pasien dapat lebih rileks. Pemberian terapi nonfarmakologis ini diimbangi dengan kolaborasi pemberian obat untuk mengurangi nyeri dan mencegah penyebaran sel abnormal (Risnah et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Terapi non farmakalogis merupakan terapi modalitas yang digunakan sebagai terapi pendukung untuk kesembuhan pasien tanpa mengabaikan terapi medis yang dapat mengontrol gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi terhadap penatalaksanaan pasien secara keseluruhan dan merupakan bagian dari terapi komplementer (Risnah et al, 2019). Terapi dingin (cryotherapy) merupakan terapi modalitas yang dapat menyerap suhu jaringan sehingga terjadi penurunan suhu jaringan melewati mekanisme konduksi (Bleakley et al, 2007).…”
Section: Nyeriunclassified