Literasi sains peserta didik dapat dilatih dengan mengintegrasi budaya lokal ke dalam pembelajaran. Dengan adanya integrasi budaya lokal ke dalam pembelajaran sains dapat memberikan wawasan kepada peserta didik untuk mengolah budaya lokal menjadi hal yang bermakna dalam pembelajaran sains. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan literasi sains peserta didik sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran IPA terintegrasi budaya lokal Tari Dhadak Merak Reyog Ponorogo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pemilihan sampel dilakukan secara cluster random sampling yang terdiri atas 20 peserta didik kelas VII D. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Depok, Sleman, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan instrumen kuesioner, lembar observasi, dan instrument tes literasi sains pada aspek kompetensi yang diadopsi dari OECD. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon dengan bantuan perangkat lunak SPSS 25 pada α (0,05). Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) terdapat peningkatan literasi sains peserta didik melalui pembelajaran IPA berbasis budaya lokal tari Dhadak Merak Reyog Ponorogo yang ditunjukkan dengan nilai sig (2-tailed) 0,001 < α (0,05); (2) Rata-rata kemampuan literasi sains peserta didik pada posttest (57,47) lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan literasi peserta didik saat pretest (44,12).