Air merupakan komponen penting dalam industri pangan. Kualitas air yang digunakan pada Usaha Kecil Mikro (UKM) umumnya mempunyai kualitas yang rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan biaya. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi efektifitas dan efisiensi penggunaan klorinator sebagai pelarut disinfektan di Usaha Kecil dan Mikro (UKM). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 kali pengulangan, dengan menguji kualitas air sebelum dan sesudah perlakuan. Parameter uji yang digunakan adalah cemaran coliform, Eschericia coli (E. coli) dan total klorin dalam air. Efisiensi biaya dihitung dengan mengevaluasi jumlah pemakaian klorin/m 3 air. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan coliform dan E. coli secara bermakna (p<0.05) dengan nilai yang sama dari 2,3 x 10 5 cfu/100 ml menjadi 0 cfu/100 ml . Selain itu total klorin setelah perlakuan tidak menunjukkan kenaikan secarasignifikan (p<0.05). Penggunaan klorinator dari segi biaya terhitung murah yaitu Rp. 916/m 3 air. Klorinator dinilai efektif dalam menurunkan total cemaran mikrobiologi dan dapat menjaga jumlah total klorin terlarut sesuai dengan standar kualitas air untuk sanitasi dan higieni. Selain itu, klorinator jugaefisien dari segi biaya apabila diaplikasikan di Usaha Kecil Menengah (UKM)