Latar Belakang: seksio sesarea merupakan salah satu cara untuk mengeluarkan hasil konsepsi, demi keselamatan ibu dan bayi. Untuk mempercepat proses penyembuhan luka SC diperlukan mobilisasi dini secara bertahap. Namun, banyak ibu post SC yang takut untuk melakukan mobilisasi dini karena rasa nyeri dan takut luka SC akan membuka jika melakukan mobilisasi terlalu awal. Tujuan: untuk mengetahui faktor-faktor yang berubungan dengan perilaku mobilisasi dini pada ibu posca seksio sesarea Metode: deskriptif kuantitatif dengan cross-sectional untuk mengidentifikasi hubungan faktor-faktor dengan perilaku mobilisasi dini pada ibu post seksio sesarea. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner dan lembar observasi. Pengambilan sampel accidental sampling selama dua bulan, besar sampel 75 responden. Analisa data dengan Chi Square melalui SPSS, untuk mengetahui hubungan masing-masing faktor. Hasil: Pada variable pengetahuan, sikap dan motivasi, P-Value < α (0,05), dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan motivasi ibu terhadap mobilisasi dini di pada ibu post seksio sesarea. Pada dukungan suami, didapatkan P-Value > α (0,05), artinya tidak ada hubungan antara dukungan suami dengan perilaku mobilisasi dini. Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dan motivasi ibu pasca seksio sesarea dengan perilaku mobilisasi dini; tidak ada hubungan antara dukungan suami dengan perilaku mobilisasi dini pada ibu pasca seksio sesarea.