Pegagan merupakan bahan alami yang sudah sering digunakan sebagai bahan dasar kosmetik, salah satunya dalam memformulasikan sabun mandi cair sebagai bahan dasar ekstrak daun pegagan, tanaman ini megandung senyawa fitokimia alkaloid, saponin, tannin, flavonoid, triterpenoid, glikosida asiatikosida. Senyawa tannin dan flavonoid yang berpotensi sebagai anti oksidan yang dapat menangkap radikal bebas sehingga sangat bermanfaat bagi kulit. Penelitian ini dilakukan untuk memformulasikan serta percobaan pada bentuk asli pada bukan sabun batangan berbahan dasar inti sari daun pegagan dengan penambahan minyak lavender sebagai pemberi aromaterapi. Tahapan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental dimana untuk setiap formula di variasikan dengan konsentrasi ekstrak 5%, 7,5%, 10% kemudian dilanjutkan dengan ukuran rukunnya daam parameter uji bentuk sabun langsung mandi ngalir. Pengujian bentuknya terdiri dari empat formula dalam waktu 4 minggu yang lewat pengawasan uji organileptis, homogenitas, berat macam, uji pH, viskositas, naiknya busa, uji hedonik serta uji iritasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat Sabun cair memiliki bentuk, warna, bau yang stabil, tidak berubah dan tak ada percikan dalam hal ini bisa ditafsiri formulasi pada sabun mandi cair adalah homogen, bobot jenis dengan hasil sesuai yang disyaratkan SNI 06-4085 (1996), pH yang dihasilkan 6,8 ;6,7 ;6,4 ;6,5 memenuhi SNI 4085:2017,viskositas sesuai dengan SNI 06-4085 (1996) yang berkisar 400-4000 cps, tinggi busa yang memperlihatkan sabun paling bagus pada formula 3 dengan tinggi 15 cm, sedangkan pada uji hedonik sediaan sabun mandi cair dengan ekstrak 5 % lebih banyak di sukai oleh panelis, dan tidak mengalami iritasi pada kulit. Berdasarkan SNI 06-4085 (1996), adalah uji sensori, penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa mutu sabun cair yang mengandung ekstrak pegagan memenuhi persyaratan sabun cair bermutu tinggi., homogenitas, bobot jenis, viskositas, tinggi busa dan uji pH dengan standart SNI 4085:2017.