Penentuan wilayah unggulan ternak diperlukan sebagai masukan dalam menentukan kebijakan pembangunan peternakan kedepan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan wilayah-wilayah unggulan yang dapat dijadikan sentra pengembangan ternak sapi potong, sapi perah dan kerbau. Metode analisis data yang digunakan adalah kauntitatif deskriptif, dengan pendekatan analisis Location Quotient (LQ), Shift-Share (SS) dan Tipologi Klassen. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Dinas Peternakan Jawa Timur dan BPS Jawa Timur. Hasilnya menunjukan bahwa 1) pengembangan ternak sapi potong dilakukan di Kab. Pacitan, Kab. Kediri, Kab. Luamjang, Kab. Jember, Kab. Banyuwangi, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. Probolinggo, Kab. Nganjuk, Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Gersik, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, dan Kab. Sumenep; 2) Pengembangan ternak sapi perah dilakukan di Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Malang, Kab. Pasuruan, Kab. Sidoarjo, dan Kab. Jombang; 3) Pengembangan ternak kerbau dilakukan di Kab. Trenggalek, Kab. Lumajang, Kab. Sidoarjo, Kab. Mojokerto, Kab. Nganjuk, Kab. Ngawi, dan Kab. Sumenep.