Riset ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tumpangsari kopi arabika terhadap peningkatan pendapatan petani dataran tinggi. Objek penelitian ini adalah Kelompok Tani karya Raharja Mukti yang berlokasi di Dusun Gunung Malang, Desa Serang, Kecamatan Karang Reja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Dasar pemilihan lokasi adalah karena lokasi tersebut tepat sebagai lokasi dimana Dinas Pertanian membagikan bibit Kopi Arabika dan juga didukung oleh ketinggian lokasi yang berada pada 1.400 mdpl. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 32 petani yang dimana pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling. Hasil uji normalitas masing-masing pendapatan petani dataran tinggi yang menggunakan sitem tumpangsari kopi dan yang tidak menggunakan tupangsari adalah berdistribusi normal. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukan angka pendapatan terendah bagi petani yang menggunakan sistem tumpang sari Kopi Arabika adalah sebesar Rp. 41.700.000 pertahun dan tertinggi sebesar Rp. 43.100.000. Rata-rata pendapatan petani dengan sistem tumpangsari adalah Rp. 42.140.625 sedangkan petani yang tidak menggunakan sistem tumpangsari adalah Rp. 40.418.750. Terdapat selisih rata-rata pendapatan petani dengan sistem tumpangsari dan tidak sebesar Rp. 1.721.875. Hasil uji-t menunjukan nilai Asymp. Sig. adalah 0,000 dimana nilainya <0,05 sehingga dapat dikatakan pengujian rata-rata pendapatan petani dengan tumpangsari kopi dan petani yang tidak menggunakan tumpangsari adalah signifikan.