Indonesia memiliki daya tarik wisata alam pada zona pemanfaatan Taman Nasional yang tersebar di wilayah kabupaten dan kota di Nusantara. Zona pemanfaatan Taman Nasional memiliki kondisi lingkungan yang mendukung dan sangat berpotensi untuk pengembangan pariwisata alam, khususnya ekowisata. Zona pemanfaatan ini memiliki endowment dan added value berupa atraksi keragaman ekosistem khas Indonesia. Zona pemanfaatan Taman Nasional memerlukan unsur pelancar berupa daya saing wisata di wilayah kabupaten dan kotanya agar lebih mudah diakses oleh wisatawan terutama dari mancanegara dan untuk memudahkan wisatawan memenuhi kebutuhannya selama berwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas potensi faktor daya saing wisata dalam mendukung aktivitas wisata di 54 wilayah zona pemanfaatan Taman Nasional. Desain penelitian ini menggunakan 20 faktor daya saing wisata. Data dianalisis dengan metode analisis klaster dan skala multidimensional, serta pendekatan metode Importance Performance Analysis (IPA). Penelitian ini menemukan 3 klaster wilayah berdasarkan karakteristik potensi daya saing wisatanya, yaitu klaster wilayah luar Pulau Jawa dan Bali, klaster wilayah Pulau Jawa, dan klaster wilayah Bali. Berdasarkan efektifitas potensi daya saing, masing-masing klaster dapat diklasifikasian menurut skala prioritas pembangunan dan pengembangan daya saing wisatanya. Oleh karena itu, perlu diusulkan kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah, manajemen Taman Nasional, dan pihak yang berkepentingan lainnya untuk melakukan inovasi kebijakan melalui mekanisme tata kelola Destination Management Organization (DMO) dalam upaya mengoptimalkan faktor-faktor daya saing wisata di wilayahnya, sehingga wilayah tersebut kompetitif dan berkelanjutan.