The Quality of a ‘Local Values Based’ Fuctional Literacy Program: Its Contribution to the Improvement of the Learner’s Basic Competencies

Abstract

Literacy facilitators across the archipelago are currently faced with the challenge to integrate local values in functional literacy education programs, because its integration is a new aspect. This makes localized literacy content a hard thing to implement. Yet, if properly conducted, it can lead to improved learner's basic competencies. In an effort to improve the learner's competencies based on localized content, it is necessary to develop the facilitator's competencies in regard to use of localized materials, as a measure to improve the quality of the learners. In this paper, the researcher aims to bring forward a model of functional literacy education based on local culture (values) for quality performance of the community learning centers within a learning society. The research reveals that literacy education based on local culture or local content can improve the quality of learning. The conclusion is that a model combining localized content, can enrich learning in this globalized world. Such a model can help learners to act locally, but with a globalized mind.

Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Bermuatan Multimedia Pada Tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup Untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas Iv Di Kabupaten Ngada

“…Penyajian bahan ajar dalam bentuk elektronik ini memberikan banyak kemudahan serta lebih menarik (Abdillah, 2010). Pengembangan aktivitas pembelajaran berbasis nilai budaya lokal memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan literasi siswa berbasis kompetensi (Wahyudin, 2015). Pengembangan multimedia pembelajaran tematik Sekolah Dasar berbasis budaya lokal masyarakat flores berdasarkan hasil uji coba ada pada kategori sangat baik (Laksana dan Widiastika, 2017).…”

Pengembangan LKS Berbasis Kearifan Lokal pada Materi Keragaman Sosial Budaya Bangsa Siswa Kelas V

“…Hal tersebut dapat mengembangkan identitas positif khususnya budaya lokal (Katriani, 2016). Penelitian Wahyudin (2015) juga mengemukakan pengintegrasian nilai kearifan lokal ke dalam pembelajaran dapat meningkatkan kualitas kompetensi dasar siswa, maka perlu dilakukan pengembangan (Wahyudin, 2015). Tujuan pengembangan produk bahan ajar yang berbasis kearifan lokal juga didukung dengan penelitian Santoso (2020) bahwa pengembangan tersebut dapat meningkatkan ketahanannya melalui pemahaman nilai-nilai kearifan lokal.…”

LITERASI KEWIRAUSAHAAN DAN DAYA SAING USAHA YANG BERKELANJUTAN (Studi pada Kelompok Belajar Usaha Konveksi Bandung)

“…Secara sederhana Lachuk (2015) memberikan batasan tentang literasi sebagai pengalaman yang berhubungan dengan konteks dan orang. Hal yang sama dikemukakan oleh Wahyudin (2015) berdasarkan simpulannya dari para ahli bahwa literasi sebagai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan yang diperlukan selama hidup, dan sebagai cara untuk memperoleh sejumlah keterampilan , pengetahuan , dan strategi yang diperlukan untuk hidup yang bahagia.…”