In general, periodontal disease is caused by bacterial plaque on the tooth surface. Bacterial elimination by curettage will reduce periodontal inflammation. This case report was aimed to review the immune response to chronic periodontitis as well as case management with curettage. We reported a 22-year-old female patient came to the Dental and Oral Hospital of University of Sam Ratulangi (Unsrat) with complaints of swollen front gum, frequent gum bleeding, and gum bleeding during tooth brushing. The gum bleeding had occurred since 6 months ago. Tartar cleaning was performed on her three weeks ago. Based on anamnesis, the patient did not suffer from any systemic disease. Intraoral examination revealed that there were reddish gingiva, swelling in region I, II, III, and IV, and probing depth of teeth 21-25 with a mean of 4 mm. Oral Hygiene Index measurement obtained a value of 1.7 (medium category). This case was diagnosed as chronic periodontitis. The treatment consisted of scaling, irrigation with NaCl solution and aquadest, root planing, gingival curettage, and periodontal pack application. At the first control (one week after gingival curettage), the patient did not complain of any pain on the curettage area, periodontal pack was loose. The objective examination still revealed redness, debris, and calculus, OHI-S: 0,8+0,3=1,1 (good category). The prognosis was good since the patient was cooperative, did not have any systemic disease, and had high motivation to maintain oral hygiene.Keywords: curettage, chronic peridontitis Abstrak: Secara umum penyakit periodontal disebabkan oleh bakteri plak pada permukaan gigi. Eliminasi bakteri dengan kuretase akan menurunkan peradangan periodontal. Laporan kasus ini bertujuan untuk menjelaskan respon imun terhadap penyakit periodontitis kronis serta penatalaksanaan kasus dengan kuretase. Kami melaporkan kasus seorang pasien perempuan berusia 22 tahun datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) dengan keluhan gusi bagian depan bengkak, gusi sering berdarah, dan perdarahan gusi saat menyikat gigi. Gusi berdarah sejak sekitar 6 bulan lalu dan pasien melakukan pembersihan karang gigi sekitar 3 minggu lalu. Dari hasil anamnesis didapatkan bahwa pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik. Pada pemeriksaan intraoral terdapat gingiva berwarna kemerahan dan pembengkakan di region I, II, III, IV, probing depthgigi 21-25 dengan rerata sebesar 4 mm. Hasil pengukuran Oral Hygiene Index(OHI) ialah 1,7 (kategori sedang). Diagnosis klinis kasus ini ialah periodontitis kronis. Tindakan yang dilakukan ialah scaling, irigasi dengan NaCl dan akuades, root planing, kuretase gingiva, dan pemasangan periodontal pek. Kontrol pertama dilakukan satu minggu pasca kuretase gingiva, dan pada pemeriksaan subjektif pasien tidak mengeluhkan rasa nyeri di daerah yang telah dilakukan kuretase gingiva, pek periodontal sudah terbuka malam hari pasca kuretase gingiva. Pemeriksaan objektif gingiva masih kemerahan, terdapat debris dan kalkulus, OHI-S: 0,8+0,3=1,1 (kategori baik). Prognosis baik karena pasien kooperatif, tidak memiliki riwayat penyakit sistemik, dan memiliki motivasi yang tinggi untuk menjaga kebersihan rongga mulut.Kata kunci: kuretase; peridontitis kronis