Tidak Patut Mendidik Menurut Jalan yang Patut: Studi Eksegesis Amsal 22:6

Abstract

Abstract. Proverbs 22:6 is generally understood as providing assurance of the good results when the education process was carried out properly. However, the reality is that there is good people who is basicly not highly educated, on the other hand, there is people who is well educated but having bad behavior. The purpose of this study was to explore the true meaning of good education for young people. The approach taken was exegesis to Proverbs 22:6 by analyzing the lexical, context and syntax of the Hebrew grammar. The result of the analysis showed that good education did not always end up good results because it was influenced by many factors in education process.Abstrak. Amsal 22:6 pada umumnya dipahami sebagai memberikan kepastian hasil didikan yang baik jika proses didikannya dilakukan dengan baik. Namun demikian, realitasnya ada orang baik namun tidak berpendidikan tinggi, dan sebaliknya, ada orang yang berpendidikan tinggi namun berperilaku buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali maksud sebenarnya didikan yang baik bagi orang muda. Pendekatan yang dilakukan adalah eksegesis terhadap Amsal 22:6 dengan cara menganalisis leksikal, konteks serta sintaks tata bahasa Ibraninya. Hasil analisis menunjukkan bahwa didikan yang baik tidak selalu menghasilkan yang baik oleh karena pendidikan dipergaruhi juga oleh banyak faktor.

Kajian Praktis Tentang Pola Asuh Orang Tua dalam Meningkatkan Minat Belajar Alkitab Anak Berdasarkan Amsal 22:6

“…Tetapi pengajaran yang benar di masa muda akan menjadi jalan introspeksi, seperti yang ditakuti Salomo. Oleh karena itu, ayat tersebut dapat diartikan bahwa jika anak dibesarkan dengan pola asuh yang sepatutnya, maka hasilnya pun pasti baik dan tidak akan menyimpang dari kebenaran sampai akhir hidupnya (Kelelufna, 2020).…”

“…Para orang tua harus menyadari bilamana anak-anak tidak didik oleh prinsip kebenaran maka pendidikan lain akan menjadi gantinya (Kelelufna, 2020). Orangtua adalah kepanjangan tangan Tuhan dalam keluarganya yang diberikan beban untuk mendidik anak-anaknya, walau banyak tantangan yang dihadapi di dalam keluarga, tetapi tanggung jawab dan beban untuk menuruti perintah Tuhan harus dilakukan (Perkas et al, 2021).…”

“…Pendidikan rohani ini harus ditanamkan agar anak-anak sejak dini dapat memahami Firman Tuhan dalam segala aspek kehidupannya, sehingga mereka dapat memegang teguh imannya sesuai dengan firman Tuhan (Lahagu, 2020). Dengan demikian makna kata "menurut jalan yang patut" di dalam Amsal 22:6 tidak hanya memiliki arti berdasarkan cara-cara ideal tertentu melainkan berdasarkan persepsi tertentu, yang mana bila di jelaskan kata menurut jalan yang patut adalah jalan patut menurut persepsi orang muda (Kelelufna, 2020).…”

“…Pola asuh terhadap anak-anak harus dilaksanakan secara menyeluruh, maka seorang pengasuh harus jeli dan sanggup mengantisipasi terhadap gangguan-gangguan yang dapat menimbulkan penyimpangan. Orang tua sebagai pengasuh sangat perlu menyadari bahwa proses pendidikan tidak berhenti pada usia sekolah, tetapi berlangsung sepanjang hayat, sehingga keteladanan dan pendidikan yang baik harus dilakukan selama mungkin (Kelelufna, 2020). Pada bagian ini, semua orang tua yang beriman kepada Tuhan sebagai Tuhan dan Juru Selamat di tengah keluarga harus mengetahui bahwa anak merupakan pekerjaan rumah (PR) yang Allah anugerahkan dalam pendidikannya.…”

Pendidikan Agama Kristen Bagi Remaja Di Era Globalisasi Berdasarkan Amsal 22:6

“…PAK hadir untuk mendidik, mengarahkan dan membangun pembiasaan yang benar agar pemikiran remaja yang sudah diterangi oleh kebenaran itulah yang menjadi jalan yang patut baginya. "orang muda", bukan "anak-anak" (Kelelufna, 2020).…”