2020
DOI: 10.47492/jip.v1i4.141
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tingkat Adopsi Teknologi Dalam Pengendalian Hama Terpadu Dengan Menggunakan Tanaman Refugia Pada Budidaya Padi Di Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Abstract: Cianjur District is one area that has the potential to produce rice, especially in the lowlands because it has a large area of ​​rice harvest area in Cianjur Regency. Based on BPS data for 2018, Cianjur District has an area of ​​rice harvesting area of ​​2,501 Ha. According to the Programa Subdistrict of Cianjur in 2018, farmers who had applied the IPM concept were 81%. The data shows that more than half of the farmers in Cianjur District have applied the IPM concept. The research aims to describe the level of… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Pengendalian hama terpadu (PHT) merupakan suatu konsep pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dengan pendekatan ekologi yang bersifat multidisiplin untuk mengelola populasi hama dan penyakit dengan memanfaatkan beragam taktik pengendalian yang kompatibel dalam suatu kesatuan koordinasi pengelolaan. Terdapat empat prinsip utama dalam PHT, yaitu budi daya tanaman sehat, pemanfaatan musuh alami, pengamatan dan pemantauan rutin, dan petani sebagai ahli PHT (Mulyasa et al 2020). Pengamatan dan pemantauan perkembangan populasi OPT merupakan bagian terpenting untuk mencegah penyebaran yang lebih luas dari OPT pada suatu wilayah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pengendalian hama terpadu (PHT) merupakan suatu konsep pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dengan pendekatan ekologi yang bersifat multidisiplin untuk mengelola populasi hama dan penyakit dengan memanfaatkan beragam taktik pengendalian yang kompatibel dalam suatu kesatuan koordinasi pengelolaan. Terdapat empat prinsip utama dalam PHT, yaitu budi daya tanaman sehat, pemanfaatan musuh alami, pengamatan dan pemantauan rutin, dan petani sebagai ahli PHT (Mulyasa et al 2020). Pengamatan dan pemantauan perkembangan populasi OPT merupakan bagian terpenting untuk mencegah penyebaran yang lebih luas dari OPT pada suatu wilayah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pendapat ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Susanti et al (2016), bahwa petani yang memiliki umur produktif akan mempunyai tenaga yang kuat untuk menjalankan usahataninya, mempunyai jiwa yang semangat, kreatif dan daya tanggap yang cepat dalam menerima inovasi teknologi baru. Fitri et al (2020) mengemukakan bahwa usia yang masuk dalam kategori sangat produktif (25 -45 tahun), usia produktif (>45 -65 tahun) dan usia tidak produktif (>65 tahun). Hal ini menunjukkan bahwa pada umur tersebut masyarakat memiliki kemampuan yang baik dalam memperoleh informasi serta dapat bekerja lebih maksimal.…”
Section: Umur Respondenunclassified
“…Karena wilayah di Indonesia mempunyai potensi yang tinggi terhadap sektor pertanian sebagai penghasil tanaman pangan, khususnya untuk komoditas padi. Tanaman padi merupakan sumber makanan pokok masyarakat Indonesia, sehingga kebutuhannya terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk (Prakoso et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified