Ada banyak bahaya di tempat kerja yang berdampak ke kesehatan pekerja. Salah satu bahaya yang terabaikan yaitu gangguan psikis yang bisa memicu stress pekerja. Hasil survei pendahuluan menunjukkan sebesar 72,7% pekerja Fabrikasi di PT X mengalami stress berat dan sedang. Pekerjaan fabrikasi memiliki target pekerjaan yang tinggi namun dengan tenggat waktu yang sedikit dan tetap dituntun untuk menjaga kualitas pekerjaan. Penelitian ini bertujuan ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada pekerja fabrikasi di PT X Tahun 2022. Desain penelitian yaitu cross-sectional dengan besar sampel 50 pekerja bagian fabrikasi PT X. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Data penelitin akan dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat dengan Uji Chi Square dan Fisher’s Exact. Hasil univariat menunjukkan proporsi tertinggi yaitu pekerja mengalami stress tinggi sebanyak 36 pekerja (72,0%), merasakan tuntutan tugas tinggi sebanyak 31 pekerja (62,0%), memiliki umur berisiko sebanyak 39 pekerja (78,0%), memiliki masa kerja baru sebanyak 38 pekerja (76,0%), dan sudah kawin sebanyak 44 pekerja (88,0%). Hasil bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara tuntutan tugas (PR=1,84, CI 95% (1,12 – 3,01), dan umur (PR=3,10, CI 95% (1,17 – 8,22) terhadap stress kerja. Selain itu juga ditem,ukan tidak adanya hubungan antara masa kerja (PR=1,38 CI 95% (0,88 – 2,85) dan status perkawinan (PR=1,50 CI 95% (0,66 – 3,40) terhadap stress kerja. Perusahaan perlu memperhatikan tuntutan tugas yang diterima setiap pekerja, diharapkan tuntutan tugas yang diterima oleh pekerja tidak melebihi kapasitasnya.