2017
DOI: 10.24815/jks.v17i2.8993
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Toksoplasmosis Okular Kongenital

Abstract: Abstrak. Infeksi toksoplasmosis pada ibu dalam masa kehamilan dapat menyebabkan infeksi kongenital terhadap janin yang akan mengakibatkan  kebutaan pada waktu bayi. Diperkirakan 0,5%-1% wanita hamil di dunia berpotensi terinfeksi kuman Toksoplasma gondii. Manifestasi klinis  pada toksoplasmosis okular kongenital adalah retinokoroiditis, paling banyak terletak di polus posterior. Diagnosis tokosoplasmosis okular kongenital ditegakkan dari hasil pemeriksaan klinis dengan pemeriksaan funduskopi dan serologi anak … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2019
2019
2020
2020

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 11 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Penularan toksoplasmosis dapat terjadi melalui dua cara yaitu melalui kongenital dan akuitasi atau dapatan. Penularan melalui kongenital berarti parasit Toxoplasma gondii masuk melalui plasenta yang dipindahkan dari ibu yang menular kepada bayi yang sedang dikandungnya (13). Sedangkan akuitas atau dapatan bisa terjadi melalui beberapa cara seperti ingesti atau oral dengan makan daging mentah atau kurang matang yang mengandung ookista Toxoplasma gondii, tertelanya ookista Toxoplasma gondii yang berasal dari tinja kucing bersama buah atau sayuran yang terkontaminasi (14), melalui luka terbuka serta transplantasi organ atau jaringan yang terinfeksi Toxoplasma gondii (5,15).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Penularan toksoplasmosis dapat terjadi melalui dua cara yaitu melalui kongenital dan akuitasi atau dapatan. Penularan melalui kongenital berarti parasit Toxoplasma gondii masuk melalui plasenta yang dipindahkan dari ibu yang menular kepada bayi yang sedang dikandungnya (13). Sedangkan akuitas atau dapatan bisa terjadi melalui beberapa cara seperti ingesti atau oral dengan makan daging mentah atau kurang matang yang mengandung ookista Toxoplasma gondii, tertelanya ookista Toxoplasma gondii yang berasal dari tinja kucing bersama buah atau sayuran yang terkontaminasi (14), melalui luka terbuka serta transplantasi organ atau jaringan yang terinfeksi Toxoplasma gondii (5,15).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemeriksaan yang dilakukan untuk menunjang penegakan diagnosa toksoplasmosis salah satunya adalah pemeriksaan secara serologis. Dimana metode pemeriksaanya adalah antigen Toxoplasma gondii akan bereaksi dengan antibodi spesifik yang diambil dari serum darah penderita (13,28). Pemeriksaan serologis akan mendeteksi adanya antibodi spesifik yaitu IgG dan IgM toksoplasma dalam serum penderita (4) IgM anti Toksoplasma akan diproduksi oleh tubuh pada minggu pertama setelah terjadinya infeksi hingga terus meningkat nilai titernya hingga mencapai puncaknya pada 1-2 bulan.…”
Section: Pembahasan Kejadian Toksoplasmosis Kronisunclassified
“…Pemeriksaan serologi merupakan pemeriksaan yang paling banyak digunakan untuk mendiagnosa toksoplasmosis di Indonesia. Dasar pemeriksaan serologis ini adalah antigen toksoplasmosis bereaksi dengan antibodi spesifik toksoplasmosis yang berada dalam serum darah penderita (Basri, 2017). Gejala klinis yang umumnya dirasakan oleh penderita adalah keluhan pada pencernaan seperti mual dan muntah, sesak nafas, lemas, sakit kepala, nyeri otot, dan anemia.…”
Section: Pendahuluanunclassified