2016
DOI: 10.22146/art.11636
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tonel: Teaterikalitas Pascakolonial Masyarakat Tansi Sawahlunto

Abstract: Tonel is a dramatic performing arts that has been living in Tansi Society, Sawahlunto, Sumatera Barat. This study is a preliminary review of the tonel existence in the present time that related to the history of Sawahlunto as a colonialization effect. This research use descriptive analysis of study literature and interview, the description is directed to explore the postcolonial indication contained in tonel staging practices. The results answered that tonel is a part of a hybrid product in creoles culture, as… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0
6

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
6
Order By: Relevance
“…(Fauzi & Sahrul N, 2018) Tradisi seni pertunjukan di Asia Tenggara, Sebagian besar merupakan teater total yang sering kali melibatkan unsur musik, tari dan drama itu sendiri. (Asra & Wibowo, 2020;Pramayoza, 2016). Kehadiran seni pertunjukan teater modern di Indonesia tidak terlepas dari sejarah kehadiran seni pertunjukan teater di Indonesia.…”
Section: Popularitasunclassified
“…(Fauzi & Sahrul N, 2018) Tradisi seni pertunjukan di Asia Tenggara, Sebagian besar merupakan teater total yang sering kali melibatkan unsur musik, tari dan drama itu sendiri. (Asra & Wibowo, 2020;Pramayoza, 2016). Kehadiran seni pertunjukan teater modern di Indonesia tidak terlepas dari sejarah kehadiran seni pertunjukan teater di Indonesia.…”
Section: Popularitasunclassified
“…Kajian Intertekstualitas lebih dahulu berkembang dalam kajian sastra, terutama dalam kajian-kajian postkolonial atau pascakolonial (Sukmawan & Efrizal, 2015). Kajian teater postkolonial itu sendiri, baru muncul belakangan, melalui sekumpulan teori tentang implikasi praktik kolonialisme beserta warisan-warisannya dalam bidang seni teater (Pramayoza, 2016). Dalam bidang kajian teater, perspektif yang lebih dahulu berkembang adalah interkulturalisme, yang membahas tentang tradisi dan modernitas diletakkan secara diametral, dan terkesan bersumber dari dua lokus budaya yang berbeda pula, yakni teater Nusantara yang mewakili budaya Timur dan seni teater modern yang mewakili budaya Barat di sisi yang lain (Pramayoza, 2015).…”
Section: Intertekstualitas Dalam Teaterunclassified
“…Sementara pada pendekatan representasional, aktor berfungsi sebagai peraga dari suatu karakter tokoh, sehingga motivasi pemeranannya bergeser ke arah tindakan fisikal, yang cenderung mengalami stilisasi, yaitu pembesaran-pembesaran tertentu, jika dibandingkan dengan tingkah laku fisik sehari-hari (Pramayoza, 2020: 171). Metode yang kedua ini, terkadang dinamakan juga sebagai pendekatan teaterikalitas (Pramayoza, 2016).…”
Section: B Metode Pemerananunclassified