AbstrakPemberian asam traneksamat (AT) per oral telah terbukti dapat mengurangi keriput yang diinduksi oleh kulit kering pada mencit. Namun, dosis oral yang setara terlalu besar untuk digunakan pada manusia dalam jangka panjang karena dapat menimbulkan toksisitas, sehingga perlu dicari sediaan alternatif lain secara topikal seperti sediaan krim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian krim AT terhadap pembentukan keriput pada kulit mencit jantan galur Balb/c yang dipajan sinar ultraviolet B (UVB). Penelitian dilakukan terhadap 24 ekor mencit di Laboratorium Farmakologi dan Terapi serta Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran pada bulan Februari hingga Mei 2018. Mencit dibagi secara acak ke dalam empat kelompok, yaitu satu kelompok kontrol (P 0 ) hanya mendapatkan pajanan sinar UVB tanpa krim AT dan tiga kelompok perlakuan (P 1 , P 2 , dan P 3 ) mendapat pajanan sinar UVB dan diberikan krim AT dengan konsentrasi masing-masing 3%, 4%, dan 5%. Setelah 10 minggu, dilakukan penilaian kondisi keriput pada kulit punggung mencit berdasarkan metode Bisett, dilanjutkan dengan biopsi kulit punggung mencit untuk pemeriksaan kadar matriks metaloproteinase-1 (MMP-1) dengan teknik western blot (WB). Diperoleh perbedaan nilai rata-rata skor keriput yang bermakna sebesar 2,1±0,105 pada kelompok P 0 , 1,1±0,167 pada P 1 dan P 2 , serta 1,3±0,211 pada P 3 (p=0,005). Diperoleh pula nilai rata-rata kadar MMP-1 yang bermakna, yakni sebesar 0,75±0,08 pada kelompok P 0 , serta 0,54±0,033, 0,40±0,052, dan 0,54±0,072 pada P 1 , P 2 , dan P 3 secara berturut-turut (p=0,008). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemberian krim AT mampu memperlambat pembentukan keriput dan menurunkan kadar MMP-1 pada kulit punggung mencit jantan galur Balb/c yang dipajan sinar UVB.Kata kunci: Keriput, krim asam traneksamat, matriks metaloproteinase-1, sinar ultraviolet B
AbstractOral tranexamic acid (TXA) has been proven to ameliorate wrinkle induced by skin dryness in hairless mouse. However, the equal human oral dose is too high and can induce toxicity if used in long term, and study of topical preparations for wrinkle treatment is limited. Therefore, this study was conducted using topical preparations as an alternative for oral treatment to examine the effects of TXA cream in wrinkle formation. Four weeks old of twenty-four male Balb/c mice, divided into four groups, then 3%, 4% and 5% TXA cream were administered on the back skin of mice in each group shortly after ultraviolet B (UVB) exposure, except for control group that only exposed to UVB lights without given any TXA creams. Wrinkle formation and matrix metalloproteinase (MMP-1) level were observed after 10 weeks of treatments. There were significant differences of wrinkle score, with mean value were 2.1±0.105 for control group, 1.1±0.167 for 3% and 4% groups, and 1.3±0.211 for 5% group (p=0.005). There were also significant differences of MMP-1, with mean value were 0.75±0.08 for control group, 0.54±0.033, 0.40±0.052, and 0.54±0.072 for 3%, 4% and 5% group,...