Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Rambut Jagung (Zea mays L.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis

Fajrina, Anzharni; Bakhtra, Dwi Dinni Aulia; Eriadi, Aried; Putri, Wahyu Chania; Wahyuni, Sinta

doi:10.52689/higea.v13i2.391

Cited by 12 publications

(9 citation statements)

References 7 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…The strength of bioactive compounds in inhibiting bacteria is correlated with the diameter of the formed clear zone [22]. The bigger the antimicrobial concentration, the faster the diffusion occurs, thus the antibacterial strength increases, and the diameter of the resulting inhibition zone is larger [23].…”

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

Effectiveness of Batak Leeks Extract Against S. Mutans and E. Faecalis as Antibacterial and Antibiofilm Agent

OCTIARA,

ADINDA,

SEMBIRING

2024

Int J App Pharm

View full text Add to dashboard Cite

Objective: S. mutans biofilms have become the main cause of dental caries. Meanwhile, E. faecalis biofilms cause endodontic infection. Batak leeks are native North Sumatra herb that contains antibacterial properties. This study aims to determine Batak leeks extract's antibacterial and antibiofilm effectiveness towards S. mutans and E. faecalis. Methods: This study was a laboratory experimental research with a posttest-only control group design. The sample size was 27, consisting of 3 samples each with concentrations of 0.78%; 1.56%; 3.25%; 6.25%; 12.5%; 25% and 50% Batak leek extract and 3 negative control samples and 3 positive. The Kirby-Bauer disc diffusion method was used to determine MIC, the streaking method to determine MBC and the Static Microtiter Plate Assays method for antibiofilm determination. Data analysis used Oneway ANOVA and Kruskall Wallis tests followed by post-hoc LSD and Mann-Whitney tests. Results: The results showed that Batak leeks extract contained MIC values at 0,78% concentration levels with an average inhibitory zone of 6,80±0,10 mm in S. mutans and E. faecalis. MBC values were undetected because there were no group capable of reducing bacteria at 98-98% and the highest antibiofilm reduction was found in 50% concentration extract with values of 85.58% for S. mutans and 90.29% for E. faecalis. Conclusion: It concluded that 0.78% concentration of Batak leeks extract has an antibacterial effect, but at 50% concentration was the most influential in inhibiting S. mutans and E. faecalis, and antibiofilm ability starts at the concentration level of 1.56%.

show abstract

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

Effectiveness of Batak Leeks Extract Against S. Mutans and E. Faecalis as Antibacterial and Antibiofilm Agent

OCTIARA,

ADINDA,

SEMBIRING

2024

Int J App Pharm

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Oleh karena itu, senyawa polifenol dapat diambil dengan pelarut yang bersifat semi polar dan polar. Pelarut yang bersifat polar salah satunya yaitu butanol (Fajrina et al, 2017). Mekanisme kerja polifenol sebagai antioksidan yaitu dengan cara mengikat radikal bebas sehingga mencegah terjadinya inflamasi dan peradangan pada sel di dalam tubuh (Mas'ud et al, 2019).…”

Section: Pendahuluanunclassified

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FRAP PADA EKSTRAK BUTANOL DAUN JATI (Tectona grandis)

Fitriyati,

Septiani,

Muchromin

2024

View full text Add to dashboard Cite

Indonesia memiliki banyak tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Pengobatan tradisional dengan menggunakan bahan alam telah dilakukan secara turun. Tanaman daun jati (Tectona grandis) bisa digunakan sebagai antibakteri, antioksidan, dan antitoksik karena mengandung senyawa metabolit sekunder seperti tanin, antrakuinon, fenolik, antosianin, alkaloid, flavonoid, dan naftoquinon. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan ekstrak butanol dari daun jati (Tectona grandis). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang melibatkan pembuatan dua ekstrak daun jati menggunakan pelarut butanol dengan metode maserasi. Evaluasi dilakukan secara kualitatif (standarisasi dan uji tabung) dan kuantitatif menggunakan metode antioksidan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak butanol dari daun jati (Tectona grandis) memenuhi persyaratan standarisasi, yaitu memiliki kadar air 9,76% butanol, kadar abu 12,9% butanol, dan kadar abu tidak larut asam 0,7% butanol, serta mengandung saponin, polifenol, dan flavonoid. Nilai Inhibition Concentration 50 (IC50) untuk aktivitas antioksidan adalah 70,848 ppm dan 80,893 ppm, yang termasuk kategori kuat. Oleh karena itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak butanol dari daun jati (Tectona grandis) memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Kata kunci : Daun Jati, Antioksidan, FRAP

show abstract

“…Metode ini tidak dapat mempertahankan beberapa kandungan zat aktif di dalam daun kersen, sehingga zat aktif yang dihasilkan relatif rendah. Hal ini sejalan dengan pendapat Aristya (2015) yang menyatakan bahwa kekurangan dari metode ini adalah hasil ekstraksi tidak dapat disimpan selama 24 jam karena menggunakan pelarut air dan mudah terkontaminasi oleh mikroorganisme. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian dari Puspitasari et al(2016) Konsentrasi daun kersen sampai 30% belum memberikan efektivitas maksimal terhadap nilai IKT.…”

Section: Hasil Dan Pembahasan Pengaruh Perlakuan Terhadap Indeks Kuni...unclassified

PENGARUH LARUTAN DAUN KERSEN (Muntingia calabura)TERHADAP KUALITAS KUNING TELUR ASIN RENDAH SODIUM

Pradila¹,

Septinova²,

Riyanti³

et al. 2023

JRIP

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan daun kersen terhadap indeks kuning telur, warna kuning telur, dan pH kuning telur serta konsentrasi daun kersen terbaik untuk telur asin. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 Februari--01 Maret 2022, bertempat di Laboratorium Produksi Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan konsentrasi daun kersen (0%, 10%, 20%, dan 30%) dengan 5 ulangan. Setiap satuan percobaan menggunakan 7 butir telur ayam sehingga total 140 butir telur dan 60 butir dijadikan sampel penelitian. Selanjutnya data yang didapatkan dianalisis dengan ragam taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh tidak nyata (P<0,05) terhadap indeks kuning telur, warna kuning telur, dan pH kuning telur. Daun kersen konsentrasi 30% menunjukkan perlakuan nilai indeks kuning telur dan pH kuning telur sebesar 0,85 dan 6,85 sedangkan, pada warna kuning telur sebesar 10,93.

show abstract

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Rambut Jagung (Zea mays L.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis

Cited by 12 publications

References 7 publications

Effectiveness of Batak Leeks Extract Against S. Mutans and E. Faecalis as Antibacterial and Antibiofilm Agent

Effectiveness of Batak Leeks Extract Against S. Mutans and E. Faecalis as Antibacterial and Antibiofilm Agent

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FRAP PADA EKSTRAK BUTANOL DAUN JATI (Tectona grandis)

PENGARUH LARUTAN DAUN KERSEN (Muntingia calabura)TERHADAP KUALITAS KUNING TELUR ASIN RENDAH SODIUM

Contact Info

Product

Resources

About