2020
DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.862
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Upaya Pencegahan Stunting Sejak Pra Konsepsi Melalui Modul Nkr_caten Dan Konseling

Abstract: Prevalensi balita stunting di Kalimantan Selatan tahun 2018 sebesar 31%, balita kurus dan sangat kurus sebesar 10,2%. Di Kabupaten Banjar jumlah kecamatan yang bebas rawan gizi hanya 31,5%. Faktor yang mempengaruhi  masalah gizi pada bayi maupun balita meliputi kondisi fisik, umur dan pengetahuan ibu. Status gizi dan asupan nutrisi yang baik pada pra-kehamilan ikut menentukan dan dapat diantisipasi sejak dini. Calon penganten (Caten ) merupakan sasaran yang tepat dalam pencegahan permasalahan gizi. Tujuan kegi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…During preconception, knowledge about reproductive health, nutrients for the needs of the mother and fetus, growth and development of the fetus in the womb and after the baby is born is very important to be known by prospective pregnant women 22 . Nutritional interventions for pregnant women to prevent stunting are supplementary feeding to reduce chronic energy and protein deficiencies.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…During preconception, knowledge about reproductive health, nutrients for the needs of the mother and fetus, growth and development of the fetus in the womb and after the baby is born is very important to be known by prospective pregnant women 22 . Nutritional interventions for pregnant women to prevent stunting are supplementary feeding to reduce chronic energy and protein deficiencies.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Calon pengantin (calon pengantin) merupakan sasaran yang baik dalam pencegahan stunting maupun permasalah gizi terhadap tumbuh kembang pada bayi yang akan dilahirkannya kelak (BKKBN RI, 2021). Calon pengantin baik perempuan maupun laki-laki harus memiliki status kesehatan yang optimal untuk menghasilkan keturunan yang terbaik, status kesehatan yang optimal dapat dicapai apabila kedua calon pengantin memiliki pengetahuan yang baik terkait tersebut (Sanyoto et 2020).…”
unclassified