2019
DOI: 10.24843/jdepar.2019.v07.i02.p21
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Upaya Revitalisasi Pertanian Rumput Laut Dalam Praktik Pariwisata Di Desa Lembongan, Kabupaten Klungkung

Abstract: Lembongan Village is one of the areas that is famous for producing the most seaweed in Nusa Penida Subdistrict, Klungkung Regency. The development of tourism in Nusa Lembongan has led to the increasingly marginalized seaweed farming seen from the decreasing number of farmers and agricultural land switching to the tourism sector. This research is important to be carried out in developing seaweed farming revitalization strategies in tourism practices in Lembongan Village. The research … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
2
0
5

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
5
Order By: Relevance
“…Karena itu sebagian masyarakat di Nusa Lembongan kembali beralih bertani rumput laut (Suriyani, LD., 2020). Nusa Lembongan memiliki kondisi perairan ideal bagi pertumbuhan rumput laut, dan pernah menjadi bisnis yang menjanjikan yang dapat memberikan pendapatan besar bagi pelaku usaha (Pradnyana & Nugroho, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Karena itu sebagian masyarakat di Nusa Lembongan kembali beralih bertani rumput laut (Suriyani, LD., 2020). Nusa Lembongan memiliki kondisi perairan ideal bagi pertumbuhan rumput laut, dan pernah menjadi bisnis yang menjanjikan yang dapat memberikan pendapatan besar bagi pelaku usaha (Pradnyana & Nugroho, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Masyarakat harus mampu berpikir kreatif mencari alternatif untuk mencegah adanya penurunan pendapatan akibat dari ancaman lesunya pariwisata sebagai dampak pandemi Covid-19. Salah satu cara alternatifnya melalui membudidayakan kembali rumput laut yang bersinergi dengan praktik pariwisata (Pradnyana & Nugroho, 2019). Oleh sebab itu, perekonomian penduduk Nusa Penida pasca pandemi Covid-19 ini kembali mengandalkan budidaya rumput laut dan perikanan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Ketika terjadi perubahan pola mata pencaharian menjadi petani rumput laut, sebagian besar produk rumput laut yang dipanen dipasarkan dalam bentuk rumput laut kering untuk keperluan industri pengolahan. Rumput laut memiliki potensi untuk bisa dijadikan bagian dalam praktik pariwisata (Pradnyana & Nugroho, 2019), sehingga masyarakat harus memikirkan cara alternatif untuk mencegah adanya penurunan pendapatan akibat dari lesunya pariwisata. Industri pembuatan dodol dengan bahan baku rumput laut sejatinya sudah pernah dilakukan para petani budi daya rumput laut di Nusa Penida, namun kurangnya proses manajemen menyebabkan hasil produk dodol kurang optimal dan kurang memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan pendapatan dan nilai tambah petani rumput laut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kawijaya pernah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup 5 Juni 1986 dan penghargaan Satya Lancana Pembangunan dari Presiden Megawati Sukarnoputri 2003 terkait dengan pengabdiannya terhadap budidaya rumput laut ini. Dengan majunya kepariwisataan di Nusa Penida juga berimbas pada penduduk di Desa Lembongan, yaitu kegiatan budidaya pertanian rumput laut mulai tergeser tidak lagi merupakan pekerjaan utama masyarakat pesisir Desa Lembongan (Pradnyana, 2019). Namun karena pekerjaan pada bidang pariwisata berkurang pada masa pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, masyarakat setempat kembali menekuni budidaya rumput laut.…”
Section: Pendahuluanunclassified