Pendahuluan: Maloklusi dapat menimbulkan gangguan psikologis dan sosial (psikososial) akibat susunan gigi yang tidak estetik. Gangguan psikososial tersebut dapat mengukur kebutuhan dan keberhasilan perawatan dari sudut pandang pasien dengan lebih akurat. Pengukuran dampak psikososial akibat maloklusi dapat dilakukan dengan kuesioner Psychosocial Impact of Dental Aesthetic Questionnaire (PIDAQ). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan translasi dan memvalidasi kuesioner PIDAQ dalam Bahasa Indonesia. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Prosedur penelitian diadaptasi dari pedoman yang dibuat oleh International Research Diagnostic Criteria for Temporomandibular Disorders (RDC/TMD) Consortium Network. Tahap pertama adalah tahapan linguistik, yaitu penerjemahan PIDAQ yang dibuat oleh Klages, et al., ke Bahasa Indonesia, evaluasi terjemahan PIDAQ Bahasa Indonesia, penerjemahan kembali PIDAQ Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris, kemudian evaluasi akhir terjemahan PIDAQ Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Tahap kedua adalah tahapan uji validitas dan reliabilitas. PIDAQ dalam Bahasa Indonesia diberikan kepada 32 orang responden untuk melihat validitas dan reliabilitas PIDAQ dalam Bahasa Indonesia. Tahap ketiga adalah tahapan analisis. Hasil uji validitas dan reliabilitas dianalisis menggunakan analisis Pearson Product Moment, Intra-Class Correlation (ICC), Cronbach Alpha, dan analisis faktor menurut Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) dan Bartlett’s Test of Sphericity. Hasil: Penelitian ini menghasilkan kuesioner PIDAQ Bahasa Indonesia yang valid dan reliabel berdasarkan analisis Pearson Product Moment, ICC, Cronbach Alpha, analisis faktor menurut KMO, dan Bartlett’s Test of Sphericity. Nilai-nilai analisis tersebut telah menyamai nilai asli pada PIDAQ. Translasi tersebut terdiri dari 23 pernyataan yang dibagi dalam empat dimensi. Simpulan: Kuesioner Psychosocial Impact of Dental Aesthetic Questionnaire mengukur dampak psikososial dari estetika gigi pada subjek di Indonesia dan setiap item dalam kuisioner valid dan reliabel. ABSTRACTIntroduction: Malocclusion will lead to psychological and social (psychosocial) disorders due to unaesthetic dental arrangement. These disorders can measure the need and success of treatment from the patient’s point of view more accurately. The psychosocial impact of malocclusion can be measured using the Psychosocial Impact of Dental Aesthetic Questionnaire (PIDAQ). This study was aimed to translate and validate the PIDAQ questionnaire in Indonesian. Methods: A cross-sectional study was performed with the procedure adapted from guidelines developed by the International Research Diagnostic Criteria for Temporomandibular Disorders (RDC/TMD) Consortium Network. The first stage was the linguistic stage, which was the Indonesian translation of PIDAQ by Klages et al., evaluation of the Indonesian translation, retranslation of the Indonesian version of PIDAQ to the original version, and final evaluation of the Indonesian to English translation of PIDAQ. The second stage was the stage of validity and reliability testing. The Indonesian version of PIDAQ was given to 32 respondents to test its validity and reliability. The third stage was the analysis stage. The validity and reliability tests results were analysed using Pearson Product Moment, Intra-Class Correlation (ICC), Cronbach Alpha, and factor analysis according to Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) and Bartlett’s Test of Sphericity. Results: A valid and reliable Indonesian version of the PIDAQ questionnaire was able to be created based on the Pearson Product Moment, ICC, Cronbach Alpha, KMO factor analysis, and Bartlett’s Test of Sphericity results. The analysis values of the Indonesian version of the PIDAQ questionnaire were close to the original version’s values. The translation consisted of 23 statements divided into four dimensions. Conclusions: The Psychosocial Impact of Dental Aesthetic Questionnaire measures the psychosocial impact of dental aesthetics on Indo-nesian subjects, and each item in the questionnaire is valid and reliable.