Wacana mengenai Retorika Komunikasi: Retorika Politik Anies Baswedan

Abstract

Suhu politik di Indonesia akhir-akhir ini mulai hangat dikarenakan residu pemilu baik nasional maupun daerah. Khususnya Pilkada DKI Jakarta pada 2017 yang sarat akan intrik politik dan agama. Terpilihnya Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta menimbulkan dua kelompok yang saling berseberangan yaitu pendukung dan pengkritik. Setiap kebijakan dan pernyataan Anies selalu ramai dibicarakan baik di media massa maupun media sosial. Anies sadar akan hal tersebut sehingga setiap pernyataan yang dikeluarkan selalu dibungkus dengan retorika yang rapi dan terstruktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui retorika Anies Baswedan dan efek terhadap citra diri. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelusuran mengungkapkan bahwa pengendalian Anies sanggatlah luar biasa dalam bertutur. Anies mampu memosisikan dirinya sesuai lawan bicaranya, hal tersebut terlihat dari setiap pemilihan diksi yang hendak diutarakan, teknis, intonasi, dan cara berbicara tidak pernah emosional. Retorika sanggatlah penting bagi seorang pemimpin sebagai prasyarat untuk menyampaikan dan mempersuasi khalayak, apalagi di era modern saat ini di mana mudahnya khalayak mendapatkan akses digital dan mudah sekali melihat figur pemimpinnya..

Social Media Construction of Political Hegemony: Analysis of the 2024 Indonesian Presidential Candidates Debate First Round

“…Firstly, Anies' popularity as a former governor of Jakarta places him in a unique position within the political landscape. As a well-known figure with a track record in governance, he possesses an established public profile that naturally draws attention (Anggini & Putra, 2022). The recognition and familiarity that Anies enjoys among the electorate could have acted as a catalyst, sparking interest in his participation in the debate.…”