Indeks Kualitas Perairan (Water Quality Indices/WQI) telah dikembangkan dan digunakan untuk menganalisis dan menginterpreasikan kondisi perairan, namun implementasi secara spesifik pada budidaya laut masih belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis parameter penting pembentuk WQI dalam penentuan kesesuaian perairan untuk pengembangan budidaya laut di perairan Teluk Sinabang, Aceh. Nilai pengukuran parameter kualitas perairan yang terkumpul sebanyak 63 titik pengamatan untuk data in situ, dalam proses analisis statistik direduksi menjadi 20 titik pengamatan berdasarkan jumlah data ek situ. Parameter yang diukur meliputi suhu, pH, DO, TDS, konduktivitas, BOD, N total, nitrat, nitrit, amonium, P total, dan ortofosfat. Penghitungan nilai WQI dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu: (1) berdasarkan seluruh parameter (WQIobj); (2) parameter hasil seleksi menggunakan principal component analysis/PCA (WQImin-x); dan (3) parameter kunci yang dipilih menurut kebutuhan aktivitas budidaya laut secara umum (WQImin-aq). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai WQImin yangpaling mendekati nilai WQIobj (72,67) adalah WQImin-2 (69,75) dan diikuti oleh WQImin-aq (60,19).Hal inimenunjukkan bahwa parameter yang membangun WQImin-2 dan WQImin-aq sudah cukup mewakili untuk menggambarkan kondisi perairan Teluk Sinabang. Kedua nilai WQImin yang diperoleh berdasarkan beberapa parameterterseleksi mengindikasikan bahwa nilai tersebut secara umum dapat digunakan untuk mengetahui kelayakan suatu perairan untuk pengembangan budidaya laut. Kondisi perairan Teluk Sinabang tergolong baik (level II) berdasarkan nilai WQIobj dan sedang (level III) berdasarkan kedua WQImin, yang mengindikasikan bahwa aktivitas budidaya masih dapat dilakukan pada perairan tersebut dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan perairan.