LATAR BELAKANG
Deep vein thrombosis (DVT) adalah keadaan terbentuknya bekuan darah dalam sistem sirkulasi vena dalam terutama pada vena femoralis dan vena poplitea. Penyakit tersebut dipengaruhi berbagai macam faktor di antaranya yaitu obesitas dan gaya hidup sedenter seperti duduk dalam durasi yang lama. Karyawan yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk duduk bekerja di kantor memiliki risiko mengalami keluhan ini. Berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang berbeda, dengan demikian diperlukan penelitian lebih lanjut.
METODE
Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik dengan metode cross-sectional. Dilakukan pada 90 karyawan di Kantor Pusat Bank BTN Jakarta pada bulan Oktober hingga November 2021. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner OSPAQ untuk menilai durasi duduk, Kriteria Wells untuk menilai risiko DVT, dan perhitungan indeks massa tubuh (IMT). Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, dan analisis menggunakan chi-square.
HASIL
Responden laki-laki (60%) lebih banyak dari responden perempuan (36%). Didapatkan 4,4 % karyawan memiliki IMT kurus, 52,2% karyawan memiliki IMT normal, dan 43,3% karyawan memiliki IMT gemuk. Rerata durasi duduk responden yaitu 2,6 jam/hari tanpa interupsi .Tidak terdapat hubungan antara durasi duduk (p = 0,903) dengan risiko deep vein thrombosis. Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (p = 0,008) dengan risiko deep vein thrombosis.
KESIMPULAN
Indeks massa tubuh di atas normal merupakan risiko terjadinya deep vein thrombosis, namun penyakit tersebut tidak dipengaruhi oleh durasi duduk yang lama.
Kata Kunci: Durasi duduk, Indeks massa tubuh, Deep vein thrombosis, Karyawan.