Kualitas hidup merupakan keadaan dimana seseorang mendapatkan kepuasan atau kenikmatan dalam kehidupan sehari-hari. Indikator dari kualitas hidup diantaranya yaitu, dimensi kesehatan fisik, dimensi kesejahteran pisikologis, dimensi hubungan sosial, dan dimensi kesehatan lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Ambarawa. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan populasi81 respondendan jumlah sampel 41 responden diambil menggunakan metode accidental sampling. Alat pengambilan data menggunakan skala kualitas hidup dari WHOQOL-BREF. Analisa data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan gambaran kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dilihat dari dimensi kesehatan fisik memiliki kualitas hidup buruk, yaitu sebanyak 23 orang (56,1%). Dimensi kesehatan psikologi memiliki kualitas hidup buruk, yaitu sebanyak 24 orang (58,5%). Dimensi hubungan sosial memiliki kualitas hidup baik, yaitu sebanyak 21 orang (51, 2%). Dimensi lingkungan memiliki kualitas hidup baik, yaitu sebanyak 22 orang (53,7. Gambaran kualitas hidup pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa memiliki kualitas hidup buruk sebanyak 25 orang (61,0%), sedangkan 16 orang responden (39, 0%) memiliki kualitas hidupbaik. Keluarga lebih mengetahui pentingnya dukungan dan motivasi keluarga maupun kerabat selama terapi hemodialisa sehingga dapat meningkatkan harapan dan kualitas hidup pasien yang lebih tinggi. Kata kunci: kualitas hidup, gagal ginjal kronik, hemodialisa DESCRIPTION OF LIFE QUALITY OF THE PATIENTS SUFFERING FROM CHRONIC RENAL FAILURE WHO WENT UNDERHEMODIALYSIS ABSTRACTQuality of life is a codition where a person gainssatisfaction or enjoyment in everyday life. The indicators of the quality of life, are dimension of physical health, dimension of psychological, social dimension, dimension of environmental health. The aim of the study to knowthe description of life quality of the patients suffering from chronic renal failure who went underhemodialysis inAmbarawa General Hospital. Method of the study used a descriptive method with population 81 respondent and 41 respondents as the samples taken by using accidental sampling method. The data collecting tool used the life quality scale of WHOQOL-BREF. Data analysis used SPSS version 23. 0. Finding of the study the description of the quality of life of patients with chronic renal failure seen from the physical health dimension had a poor quality of life, as many as 23 people (56.1%). Thedimension of psychology health had a poor quality of life, namely as many as 24 people (58.5%). The dimensions of social relations have a good quality of life, as many at 21 people (51.2%). The environmental dimension has a good quality of life, as many at 22 people (53.7%). The description of the quality of life of patients suffering from chronic renal failure undergoing hemodialysis have a poor quality of life of 25 people (61.0%). It is hoped that the family will be more aware about the importance of family support and motivation during hemodialyisistherapy so that it can improve the quality of life for the patients. Keywords: Quality of life, chronic renal failure, hemodialysis
Background: Self efficacy can optimize the quality of life of clients who undergo the healing process due to chronic diseases. Individuals with higher self-efficacy move their personal and social resources proactively to maintain and improve the quality and length of their lives so that they experience a better quality of life. Objectives: the purpose of this study was to find the correlation between self efficacy and quality of life of patients with chronic kidney disease who undergo hemodialysis at RSUD Semarang Regency. Metode: This type of research was descriptive correlation with cross sectional approach. The samples in this study more 76 people with total sampling technique. The data collection tool for self efficacy was measured by General Self-Efficacy scale, for quality of life with WHOQoL-BREF. Statistical test used Kolmogorov-smirnov. Result: The result showed that self efficacy in patients with chronic kidney disease was mostly in moderate category (53,9%), quality of life in patients with chronic kidney disease was mostly in good category (68,4%). There was a correlation between self efficacy and quality of life of patients with chronic kidney disease who undergo hemodialysis at RSUD Semarang Regency, the result obtained p-value of 0.000 <α (0,05). Suggestion: Patients with chronic kidney disease can maintain good quality of life by helping to generate positive self-esteem and high self efficacy.
Skripsi merupakan tantangan tersendiri pada mahasiswa akhir yang sangat menentukan kelulusan. Saat proses tersebut tentu saja mahasiswa akan menghadapi berbagai macam stresor. Pada mahasiswa hal tersebut dapat memicu timbulnya stres. Stres merupakan suatu kondisi yang melibatkan interaksi antara individu dan lingkungan. Kondisi tersebut salah satunya mampumemicu keluarnya hormon kortisol yang berfungsi meningkatkan nafsu makan bahkan motivasi untuk makan berlebihan (emotional eating). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku emotional eatingyang mengalami stres saat mengerjakan skripsi di Universitas Ngudi Waluyo. Desain penelitian ini yaitu studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian berjumlah 76 responden teknik proportional stratified random sampling. Kuesioner DASS 42 (Depression Anxiety Stress Scale) digunakan untuk mengukur tingkat stres dan EADES (Eating and Appraisal Due toEmotion and Stress) untuk mengukur perilaku emotional eating. Teknik analisis yang digunakan adalah uji chi square dengan nilai α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwadari 76 responden yang mengalami stress terdapat 37 responden yang mengalami emotional eating. Dari total tersebutteridentifikasi8 responden dengan stres ringan, 20 responden dengan stres sedang, 9 responden dengan stres berat. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa terdapat perilaku emotional eating pada mahasiswa yang mengalami stress saat mengerjakan skripsi. Mahasiswa agar meningkatkan koping positif terhadap stress. Kata Kunci : Perilaku emotional eating, skripsi
Pasien yang menjalani hemodialisis sebagian besar ketergantungan terhadap mesin hemodialisis yang mengakibatkan terjadinya perubahan seperti masalah finansial, kesulitan dalam mempertahankan pekerjaan, dorongan seksual yang menghilang, impotensi, dan berisikomengalami depresi.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat depresi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Kabupaten Semarang. Desain penelitian yaitu deskriptif korelatif dengan pendekatansurvei. Populasi penelitian 85 pasien yang menderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.Teknik sampling menggunakan quota sampling sehingga jumlah sampel penelitian yaitu 85 pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tingkat depresi. Analisis data menggunakananalisisunivariat. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisisdepresi ringan sejumlah 41 orang (48,2%). Saran bagi RSUD Kabupaten Semarang untuk memberikan pelayanan keperawatan yang holistik pada pasien gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisis. Kata kunci: Tingkat depresi, gagal ginjal kronik, hemodialisis DESCRIBE DEPRESSION LEVEL OF CHRONIC KIDNEY FAILURE UNDERGOING HEMODIALYSIS ABSTRACTThis research is motivated patients under going hemodialysis are largely dependent on hemodialysis machines resulting in changes such as financial problems, difficulty in keeping jobs, disappearing exualurges, impotence, and patient softenex perience self – conceptual disturbances as well as body image disturb ancesdue to the difficulty of accepting changes that result from failure kidney that experienced resulting in depressed patients. The research aim is to describe depression level of chronic kidney failure under going hemodialysis ar Semarang Regency hospital. This research used descriptive correlative method with cross sectional approach. Population in this research were 85% of patients with chronic renal failure who under went hemodialysis at RSUD Semarang Regency. Sampling technique used sample quota. Data collection questionnaires used depressi on level sand self concept questionnaires. Analysis univariat was used in this analysis. The results of the study show that most patients with chronic renal failure under going hemodialysis experience mild depression as many as 41 people (48.2%). Suggestions to the hospital toteach patients to always optimistic to try new things, courageous, confident, enthusiastic, feeling self worth, dareto set a goal to live, behave and positively, and can be a reliable leader. Keyword: Depression level, chronic kidney disease, hemodialysis
Prevalensi gagal ginjal kronik di Indonesia cukup tinggi, sekitar tahun 2013 terdapat 99.810 pasien. Pasien harus patuh menjalani hemodialisa yang ditentukan dengan efikasi diri tinggi. Dengan dukungan keluarga yang memberikan bimbingan, nasehat, saran dapat meningkatkan kepercayaan diri pasien sehingga menyebabkan pasien lebih percaya diri untuk sembuh.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Hubungan Dukungan keluarga dengan Efikasi diri pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisa di RSUD Kabupaten Semarang. Desain penelitian ini adalah Cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 70 responden dengan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi responden kooperatif, tinggal serumah dengan keluarga, responden yang menjalani hemodialisa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain instrumen dukungan keluarga, Instrumen efikasi diri menggunakan general self-efficacy scale yang terdiri dari aspek magnitude, generality, dan strength mencakup 20 pertanyaan. Analisis data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga sebagian besar dalam kategori baik sejumlah 32 (45,7%), efikasi diri pasien GGK sebagian besar adalah sedang sejumlah 37 orang (52,9%). Kesimpulan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan efikasi diri pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Kabupaten Semarang dengan nilai p-value sebesar 0,000<0,05. Pasien GGK disarankan untuk mendapatkan dukungan dari keluarga agar efikasi diri pasien meningkat. Kata Kunci : Dukungan keluarga, efikasi diri, pasien gagal ginjal kronik
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.