Hak kepengasuhan di pesantren berganti pada seorang wali asuh yang kemudian dituntut untuk memahami seluruh aspek perkembangan dan mengontrol kegiatan santri agar berjalan secara efektif. Studi ini meneliti bagaimana sistem pola asuh yang diterapkan dalam lingkup wilayah Az-Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan beberapa poin penting dalam sistem pola asuh di pesantren. Pertama, wali asuh berperan penting sebagai pengganti orang tua selama berada di pesantren. Kedua, penerapan sistem pola asuh sebagai bentuk praksis pendidikan dalam pesantren. Ketiga, kinerja wali asuh memerlukan perhatian lebih dari semua pihak, baik dari santri yang berperan sebagai wali asuh, pesantren yang diharuskan memberi arahan dan bimbingan dalam hal kepengasuhan santri dan juga jajaran pengasuh yang mengontrol dan memberikan solusi bagi adanya program wali asuh. Implikasi dari studi ini adalah siapapun santri yang diberi tanggung jawab dalam hal pengasuhan, memerlukan strategi yang cukup baik untuk mewujudkan visi dan misi pesantren.Kata Kunci: Wali asuh; sistem; pesantren
Teknologi yang semakin canggih membuat beberapa teknologi kecerdasan buatan mulai bermunculan di segala aspek, termasuk dalam industri makanan halal. Tulisan ini berupaya untuk mengetahui bagaimana Industri makanan halal di era Revolusi Industri 4.0? Apa dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap keberadaan makanan halal di Indonesia? Pada era Revolusi Industri 4.0, pebisnis sangat mudah dalam mengelola makanan halal baik proses maupun penjualanya yakni melalui mesin kompleks, laboratorium lengkap, modern halal valley, alat dan aplikasi kecerdasan buatan. Semua ini berdampak terhadap keberadaan makanan halal di Indonesia yang semakin terkenal, penjualannya yang lebih efisien dan lebih luas, proses pemesanan dan produksi yang lebih efektif, pembaruan menu yang lebih cepat, dan pasar yang lebih terbuka, sehingga industri makanan halal pun semakin dituntut untuk memiliki daya saing.
This study aims to figure out a 'political' contestation of sacred mosques in Java and the ways the Javanese respond to the global architecture of the Middle Eastern Islam. By using a historical narrative method, this article describes a fact that some 'sacred' architectures which shaped from the national mosques became a site of battles between the modern Islamic and traditional Javanese worldviews and explores the continuum debate over architecture, culture, and power of Islam in Java through various events since the fifteenth until today. This study, finally, results in the issues related to not merely the almost unsolved dispute over modern and traditional architectures, between pan-Islamic modernists and Javanese traditionalists, but most importantly, the past stories and silent ideology behind the
The massive use of plastic in the society indicated the highly unawareness of ecological impacts from the hazard. Pesantren as one of the important institution in Indonesia has a big role to the ground of the ecological knowledge to raise peoples environmental awareness. Pesantren Annuqayah, Madura, East Java has advocating and raising environmental awareness of the people surroundings through the activities against plastic rubbish. Ecopedagogy has been used by pesantren to raise peoples awareness. It is an ecoliteracy, in which the volunteer from the pesantren involved to literate local people about the dangerous effect of plastic rubbish and the importance of environmental conservation. For this reason, education is central point in which human be able to learn the importance of nature and their companionship with the earth. Human ecology is part of whole ecosystem in the world. By grounding ecopedagogy, pesantren Annuqayah has been implementing the Prophet Muhammads saying about environment, Alnadhofah min Aliman, into the practical level. They have successfully managed many contributive programs, such as using local materials to respect biodiversity in their areas, and managing socialization of ecological knowledge either to its students or to the communities surrounding.Keywords:Ecopedagogy, pesantren, and environmental conservation
Sharia / halal tourism tourism is a trend and golden opportunity for the region. Banyuwangi as one of the regions that has natural resources such as coastal, sea, and small islands trying to develop the tourism sector located in Santen Island, Karangrejo Banyuwangi Village with sharia tourism forms. The aim of the research is to find out how the perceptions and attitudes of the community towards the existence of sharia tourism (halal tourism) in Banyuwangi Regency. The research methods used in this study are interviews, documentation and observation. While the analysis is interactive models consisting of several components such as: data reduction, presentation data, drawing and testing data. The finding of this study is the application of the concept of Islamic tourism on Santen Island are still not optimal. The community has a positive perception with a value of 75%, a positive attitude with an 80% value and positive participation with a value of 85% of visitors, the results of the Islamic travel concept of 70% of visitors who consider the location clean and 30% of visitors consider the location unclean, visitors say facilities which is quite adequate on Santen Island with a value of 65% of visitors assuming that the separation of men and women has not been carried out in accordance with the concept of Islamic tourism. While the economic impact has experienced an increase in the local economy and reduced unemployment for the people on the island of Santen. Wisata syariah/halal tourism menjadi tren dan golden opportunity bagi daerah. Banyuwangi sebagai salah satu daerah yang memiliki sumber daya alam seperti: pesisir, laut, dan pulau kecil mencoba untuk mengembangkan sektor pariwisata yang berada Pulau Santen Kelurahan Karangrejo Banyuwangi dengan bentuk wisata syariah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi dan sikap masyarakat terhadap adanya wisata syariah (halal tourism) di Kabupaten Banyuwangi. Beberapa metode penelitian yang digunakan diantaranya adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Sedangkan analisis yang dapat digunakan diantaranya adalah model interaktif yang terdiri dari beberapa komponen seperti: reduksi data, data presentasi, menggambar dan menguji data. Temuan dalam penelitian ini termasuk penerapan konsep pariwisata Islam di Pulau Santen masih belum optimal. Masyarakat memiliki persepsi positif dengan nilai 75%, sikap positif dengan nilai 80% dan partisipasi positif dengan nilai 85% dari pengunjung, hasil konsep perjalanan syariah sebesar 70% dari pengunjung yang menganggap lokasi bersih dan 30% pengunjung menganggap lokasi tidak bersih, pengunjung mengatakan fasilitas yang ada cukup memadai di Pulau Santen dengan nilai 65% para pengunjung menganggap bahwa pemisahan laki-laki dan perempuan belum terlaksana sesuai dengan konsep pariwisata islami, sedangkan dari dampak ekonomi telah mengalami peningkatan ekonomi lokal dan mengurangi pengangguran bagi masyarakat di Pulau Santen.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.