Ketenagakerjaan merupakan salah satu permasalahan setiap negara berkembang termasuk di Indonesia. Penciptaan lapangan kerja menjadi isu yang sangat penting terhadap pembangunan ekonomi. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi yang cukup sukses untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan dengan TPAK tertinggi ketiga setelah Bali dan Papua tahun 2018 dengan persentase TPAK yang cenderung stabil sejak 2015. Namun, ternyata persentase penduduk miskin yang bekerja di sektor informal di Yogyakarta sangat besar mencapai 44.97%, hampir mencapai setengah dari seluruhnya. Tingkat pendapatan pekerja di sektor informal jauh lebih rendah daripada pekerja di sektor formal. Data tingkat pendapatan pekerja infomal teridentifikasi sebagai data tidak seimbang karena perbandingan antara pekerja dengan pendapatan rendah dan tinggi sangatlah timpang. Oleh karena itu digunakan metode SMOTE untuk mengatasi masalah data tidak seimbang tersebut. Metode klasifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik biner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang memengaruhi tingkat pendapatan pekerja informal dan membandingkan model sebelum dan sesudah SMOTE untuk mendapatkan model klasifikasi terbaik. Hasil dari evaluasi model menunjukkan bahwa model setelah SMOTE lebih baik dalam mengklasifikasi tingkat pendapatan pekerja informal. Selanjutnya variabel yang memengaruhi tingkat pemdapatan pekerja informal adalah wilayah tempat tinggal, jenis kelamin,status perkawinan, pelatihan kerja,tingkat pendidikan, lapangan usaha, umur, dan jam kerja.

Pendidikan merupakan modal dasar dalam pembangunan suatu negara. Sehingga, pendidikan menjadi salah satu tujuan pembangunan yang termuat dalam SDGs dan UUD 1945. Pada masa pandemi covid-19, UNESCO memperkirakan dari 180 negara terdapat sekitar 24 juta siswa akan berisiko putus sekolah. Partisipasi sekolah penduduk usia 16-18 pada jenjang pendidikan SMA/sederajat cenderung memiliki persentase yang lebih kecil di bandingkan penduduk usia SD/sederajat dan SMP/sederajat. Pada tahun 2021, Provinsi Jawa Barat memiliki APS SMA/sederajat terendah di Pulau Jawa dan terendah ketiga di Indonesia yaitu sebesar 67,80 persen. Penelitian ini menggunakan data Susenas Maret 2021 dengan metode Regresi Logistik Biner. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah variabel jenis kelamin, status bekerja, status kepemilikan KIP/PIP, status kepemilikan telepon seluler, pendidikan KRT, jumlah ART, daerah tempat tinggal dan status kemiskinan rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap status partisipasi sekolah.

This study aims to analyze the influence of leader member exchanges, perceptions of organizational support and job satisfaction on employee performance with organizational commitment as a mediator. Research using quantitative research methods. The population used was 71 respondents with subjects being BPJS Health employees in the city of Surakarta. Sampling in this study using non-probability sampling with saturated sampling technique. Data collection was carried out by distributing questionnaires to all BPJS Kesehatan employees in Surakarta. Using SmartPLS as a data analysis tool. Testing the data used includes the outer model and inner model. The findings from this study found that Leader member exchanges had no effect on organizational commitment. Leader member exchanges have a significant effect on employee performance. Perceived organizational support has a significant positive effect on organizational commitment. Perceived organizational support has no significant effect on organizational performance. Job satisfaction has a significant positive effect on organizational commitment. Job satisfaction has no significant effect on employee performance. Organizational commitment has a significant positive effect on employee performance. The role of organizational commitment as a mediator is not able to have a significant effect on the effect of leader member exchanges on employee performance. The role of organizational commitment as a mediator is able to provide a positive and significant effect on the influence of perceived organizational support on employee performance. The role of organizational commitment as a mediator is able to provide a positive and significant effect on the effect of job satisfaction on employee performance<p><strong>Keywords</strong>: Leader Member Exchanges, Perceived Organizational Support, Job Satisfaction, and Employee Performance</p>

Kegiatan pengumpulan data melalui survei skala besar sering dihadapkan pada kendala waktu, tenaga, dan biaya operasional, terutama apabila data yang akan dikumpulkan bersifat segera. Salah satu cara yang digunakan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan survei rapid. Namun, survei rapid menggunakan kerangka sampel mapping yang mana tidak memuat seluruh unit observasi sehingga menghasilkan coverage error yang berpengaruh pada nilai estimasinya. Oleh karena itu, peneliti bertujuan untuk mengetahui nilai coverage error dan bias yang didapat kemudian membandingkan akurasi dan efisiensi antara survei dengan kerangka complete listing dan kerangka mapping. Tahapan penelitian berupa pembangunan kerangka, simulasi, perhitungan indikator, perbandingan RMSE, dan analisis efisiensi. Hasil estimasi pada kerangka mapping underestimate dan memiliki bias serta memiliki akurasi yang lebih rendah dibandingkan survei kerangka complete listing. Survei dengan kerangka mapping lebih efisien saat fix RMSE dan tidak lebih efisien dari survei dengan kerangka complete listing saat fix time.